kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Satu e-commerce menyiapkan IPO lewat Masterclass


Selasa, 23 Juli 2019 / 12:08 WIB
Satu e-commerce menyiapkan IPO lewat Masterclass


Reporter: Yasmine Maghfira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ernst & Young Indonesia kembali menyelenggarakan Initial Public Offering (IPO) Masterclass untuk yang ketiga kalinya. Peserta terdiri dari berbagai sektor perusahaan di Indonesia, beberapa di antaranya dari tambang dan e-commerce.

Partner Transcation Advisory Services Ernst & Young Sahala Situmorang menyatakan beberapa peserta ada dari sektor tambang, e-commerce, dan grup perusahaan. Sementara, untuk sektor tambang bukan dari peserta tahun lalu. Sahala menjelaskan kalau peserta Masterclass yang diadakan EY selalu berbeda.

Perihal e-commerce yang menjadi salah satu peserta Masterclass hari ini, Sahala enggan memberikan nama perusahaannya. Namun, ia menyatakan pihak EY akan terus mendorong peserta ini agar siap melantai di Bursa Efek Indonesia.

"IPO itu bukan hanya saat acara perdananya. Menurut kami, ini mengenai proses. Dan berdasarkan riset Ernst & Young, persiapan IPO sebaiknya 18-24 bulan," tambah Sahala yang ditemui di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (23/7).

Sahala menyatakan tingkat keberhasilan perusahaan untuk melakukan penawaran saham perdana atau IPO dilihat dari prosesnya dan bukan pada acaranya. Ia menjelaskan bahwa proses persiapan IPO perlu dilakukan dari sebelum dan bahkan sesudahnya yang memerlukan waktu 18-24 bulan.

Pada waktu yang sama, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna menyatakan untuk hari ini ada 30 peserta dari 15 perusahaan. Nyoman juga menyebutkan dua di antaranya ada Softex Indonesia dan Gramedia.

Akan tetapi, Nyoman juga enggan memberikan kepastian mengenai IPO kedua perusahaan ini. "Saya tidak mengatakan ini firm ya, hanya menyampaikan mereka jadi peserta. Kalau mereka masuk ke Masterclass harusnya preparation sudah ada," ujar Nyoman.

Nyoman menambahkan, dari Masterclass ini, perusahaan yang ikut bukan di level basic, melainkan yang sudah berminat dan mempersiapkan diri. "Kami harap mereka juga sudah menyiapkan diri, jadi tidak sekadar sharing knowledge saja," jelas Nyoman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×