kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.944.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.370   -48,00   -0,29%
  • IDX 7.952   15,91   0,20%
  • KOMPAS100 1.106   -0,20   -0,02%
  • LQ45 812   -1,90   -0,23%
  • ISSI 268   1,83   0,69%
  • IDX30 421   0,16   0,04%
  • IDXHIDIV20 488   0,14   0,03%
  • IDX80 122   -0,19   -0,16%
  • IDXV30 132   0,97   0,74%
  • IDXQ30 136   0,14   0,10%

BEI sebut Softex dan Gramedia ikut kelas persiapan IPO


Selasa, 23 Juli 2019 / 10:40 WIB
BEI sebut Softex dan Gramedia ikut kelas persiapan IPO


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berupaya meningkatkan minat perusahaan untuk melantai. Salah satunya adalah kerja sama dengan Ernest & Young (EY). 

Kerja sama dengan EY ini dilakukan dengan membuka masterclass untuk memberitahu informasi persiapan initial public offering (IPO) yang pelaksanaannya sudah tiga kali. Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyebut dua perusahaan ternama yang menjadi peserta kelas tersebut adalah Softex Indonesia dan Gramedia. 

Kendati begitu, Yetna belum mempertegas kepastian kedua perusahaan tersebut akan IPO. "Saya tidak mengatakan firm, hanya menyampaikan jadi pesertanya. Kalau mereka masuk ke masterclass harusnya preparation sudah ada. Harapan kami seperti itu," jelas Nyoman di gedung BEI, Selasa (23/7). 

Hingga tulisan ini diterbitkan, Kontan.co.id belum menerima konfirmasi dari keduanya. 

Adapun, dalam masterclass yang diadakan EY terdaftar ada 30 peserta berasal dari 15 perusahaan. Perusahaan-perusahaan ini antara lain bergerak di sektor e-commerce dan tambang. 

Lebih lanjut, dalam masterclass ini BEI juga membagikan informasi hal-hal yang perlu disiapkan. Salah satunya dalah upaya mengubah paradigma dari perusahaan tertutup menjadi terbuka. "Kalau terbuka tentu nature-nya berbeda," jelas dia.

Perusahaan terbuka mesti membiaskan diri untuk transparan supaya lebih akuntabel dan lebih profesional pengelolaannya. Selain itu penting juga untuk menjaga reputasi perusahaan di mata publik. "Karena itu adalah capital buat dia yang nanti bisa raising fund kemudian hari dan membangun strategi bisnis dengan pihak luar," imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×