kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kalbe Farma siapkan capex hingga Rp 1,5 triliun untuk ekspansi


Kamis, 18 Januari 2018 / 23:23 WIB
Kalbe Farma siapkan capex hingga Rp 1,5 triliun untuk ekspansi
ILUSTRASI. Vidjongtius, Presiden Director Kalbe Farma Tbk


Reporter: Riska Rahman | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki tahun 2018, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) telah menyiapkan beberapa rencana ekspansi. Salah satunya pembangunan pabrik.  

"Di antaranya ialah mengembangkan produk baru serta menyelesaikan pembangunan pabrik," ujar Direktur Utama KLBF Vidjongtius, Kamis (18/1).

Menurutnya, KLBF telah menyusun rencana bisnis untuk pengembangan produk di tahun ini. Rencananya, mereka akan mengembangkan produk baru untuk lima sampai 10 produk baru untuk obat generik dan obat generik bermerek KLBF juga akan menambahkan satu sampai dua produk baru untuk produk lisensi, makanan dan minuman nutrisi, dan produk kesehatan.

Di tahun ini pula, emiten farmasi swasta ini berencana untuk membangun empat pabrik baru. Pabrik obat injeksi di Pulogadung direncanakan akan diselesaikan di tahun 2018 ini, sedangkan pabrik biosimilar di Cikarang yang sudah selesai proses konstruksinya diprediksi bisa mulai beroperasi di semester kedua tahun ini.

KLBF juga akan memulai pembangunan dua pabrik baru di Cikarang. Kedua pabrik tersebut nantinya akan memproduksi produk serbuk dan juga tablet.

KLBF juga merambah ke bisnis klinik laboratorium di tahun ini dengan mendirikan Kalgen Innolab untuk melayani kebutuhan diagnosis masyarakat.

Emiten farmasi ini pun menggelontorkan dana sebesar Rp 50 miliar hingga Rp 100 miliar untuk mendirikan klinik yang merupakan hasil usaha patungan antara anak usaha KLBF, PT Kalbio Global Medika, Hoken Kagaku Kenkyujo (HKK), dan Toytoa Tsusho Corporation (TTC)

Untuk melancarkan rencana ekspansi tersebut, Vidjong pun mengaku sudah mempersiapkan anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 1 triliun hingga Rp 1,5 triliun. Jumlah ini tak jauh berbeda dari capex mereka di tahun 2017 sebesar Rp 1,2 triliun.

"Sebagian besar dana capex tersebut akan berasal dari kas internal yang sudah kami persiapkan. Kami juga mungkin akan mengajukan pinjaman bank, namun porsinya akan jauh lebih kecil dari kas kami," tutur Vidjong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×