Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto
Sedangkan nilai transaksi investor asing sebesar Rp 46,5 triliun. Adapun sepanjang 2021 berjalan, asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 11,38 triliun.
Secara sektoral, Nico melihat sektor pertambangan seperti nikel dan timah, sektor infrastruktur, perbankan dan media cukup menarik di tahun ini.
Menurutnya sektor nikel dan timah terdorong oleh sentimen positif siklus kenaikan sektor pertambangan di saat pasar mengalami pemulihan.
Selain itu kedua sub-sektor tersebut juga terdorong sentimen tren electric vehicle (EV) dan energi ramah lingkungan (green energy) yang semakin tinggi.
Sedangkan perbankan memiliki prospek yang baik sejalan dengan kredit yang akan membaik sehingga net interest margin (NIM) juga akan lebih stabil.
Baca Juga: Indeks LQ45 menguat 8,55% sejak awal tahun, saham-saham ini masih jadi pemberat
Untuk sektor media didorong oleh sentimen transisi digital yang positif dan peningkatan anggaran belanja sektor fast moving consumer goods (FMCG) yang naik sejalan dengan pemulihan ekonomi.
"Kalau infrastruktur terdorong dari pemulihan tender dan pengerjaan proyek, SWF dan anggaran infrastruktur di APBN 2021 yang naik signifikan," jelasnya.
Lebih lanjut, Nico merinci pilihan saham big caps yang menarik untuk dicermati. Antara lain perbankan yaitu BMRI, BBCA, BBRI, BBNI dan BBTN.
Kemudian ANTM, INCO, KLBF, MNCN, WIKA dan UNTR yang dinilai masih murah.
Namun Nico tidak memberikan target harga karena sudah terlampaui semua, sehingga perlu dikaji ulang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News