kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Yuk Intip Rekomendasi Saham Saratoga (SRTG) Saat Harga Komoditas Melonjak


Selasa, 08 Maret 2022 / 07:40 WIB
Yuk Intip Rekomendasi Saham Saratoga (SRTG) Saat Harga Komoditas Melonjak


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) masih dinilai menarik karena perusahaan yang memiliki eksposur besar terhadap sektor komoditas. Terlebih, saat ini, harga sejumlah komoditas sedang melonjak tajam.

Head of Indonesia Research & Strategy JP Morgan Henry Wibowo dalam mengatakan SRTG akan diuntungkan dengan supersiklus komoditas yang sedang berlangsung, terlebih baru-baru ini imbas dari konflik Rusia-Ukraina.

Dia menyebut, hampir 50% net asset value (NAV) milik SRTG berasal dari komoditas. Yakni berasal dari, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan batubara serta PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan berbagai komoditas logamnya, yang sangat diuntungkan dengan kenaikan harga komoditasnya saat ini.

Selain itu, bisnis sektor otomotif dan yang berkaitan dengan konsumer juga secara tidak langsung akan diuntungkan oleh kenaikan harga komoditas karena potensi perbaikan daya beli masyarakat.

Baca Juga: Berpotensi Catatkan Kinerja Apik, Ini Rekomendasi Saham SRTG dari Sucor Sekuritas

SRTG di satu sisi terus tercatat meningkatkan porsi kepemilikan pada saham PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) dari 8,8% di akhir September 2021 menjadi 9,6% pada akhir Februari. Henry meyakini SRTG akan mendapatkan sentimen positif terhadap pembelian saham AGII tersebut.

“AGII tidak hanya diuntungkan dari kenaikan permintaan oksigen kesehatan selama pandemi Covid-19, tapi juga dari pemulihan ekonomi karena aktivitas industri yang meningkat,” jelas Henry dalam risetnya pada 1 Maret 2022.

Sementara analis RHB Sekuritas Michael Wilson meyakini SRTG masih memiliki potensi upside walaupun harga sahamnya sudah mengalami kenaikan yang signifikan. Asal tahu saja, dalam enam bulan terakhir, saham SRTG sudah menguat hingga 77,18% dari level Rp 1.665 per saham pada awal September silam.

Menurut Michael, beberapa perusahaan yang di dalam portofolio SRTG secara fundamental memiliki posisi yang kuat. MDKA misalnya, emiten ini punya tiga proyek yang bisa menjadi katalis positif untuk kinerjanya ke depan.

Baca Juga: Terus Akumulasi, Saratoga Kini Kuasai 9,6 Persen Saham Aneka Gas Industri (AGII)

Pertama, MDKA tercatat memiliki cadangan tembaga sebanyak 8,7 juta ton di Tujuh Bukit. Kedua, MDKA bekerjasama dengan Tsingshan Group untuk menggarap proyek Acid, Iron, Metal (AIM).

Ketiga, MDKA bersama dengan Brunp CATL akan mempertimbangkan pembentukan platform investasi sumber daya mineral untuk rantai nilai (value chain) logam komponen baterai.

“SRTG optimistis dengan potensi yang akan didapat ketika detail soal proyek Brunp CATL tersebut sudah lebih rinci. Potensi lain juga akan datang dari ketika ada kejelasan tentang eksplorasi lebih lanjut dari logam berharga lainnya di bawah AIM sudah diresmikan,” kata Michael kepada Kontan.co.id, Senin (7/3).

Lebih lanjut, ia meyakini pada tahun ini produksi MDKA akan kembali normal seiring dengan heap leach yang sudah diperbaiki setelah mengalami keretakan pada tahun lalu.

Proyeksinya, produksi emas dan tembaga MDKA pada tahun ini masing-masing bisa tumbuh 15% dan 12% yoy dan akan jadi katalis positif untuk jangka pendek. Apalagi, dengan kenaikan harga komoditas logam belakangan ini.

Asal tahu saja, kepemilikan terhadap SRTG di MDKA mencapai 18,29%. Dengan demikian, MDKA berkontribusi terhadap 27,5% dari keseluruhan NAV milik SRTG.

 

Selain dari kinerja solid MDKA, kinerja SRTG juga akan diuntungkan dengan apiknya kinerja ADRO. Selain ditopang oleh kenaikan harga batubara, ADRO juga akan diuntungkan oleh kenaikan harga saham anak usahanya yang baru saja IPO, yakni Adaro Minerals Indonesia (ADMR).

“Dengan valuasi ADMR yang senilai Rp 30 triliun, maka 69,5% saham ADRO di ADMR setara dengan valuasi sebesar Rp 21 triliun. Ini akan mendorong kinerja ADRO di mana SRTG memiliki kepemilikan ADRO sebesar 15,2% sehingga kontribusi ADRO terhadap NAV SRTG mencapai 17%,” imbuhnya.

Michael menambahkan, kinerja SRTG juga akan ditopang oleh perusahaan lainnya dalam portofolio SRTG, yakni PT Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) dan Provident Agro (PALM).

Untuk MPMX, katalis positif akan datang dari inisiatif digital pada lini bisnisnya seperti peluncuran Auksi, lelang mobil online, serta platform jual beli mobil bekas, Otodeals.

Selain itu masih ada rencana IPO Autopedia yang memiliki valuasi mencapai Rp 3,5 triliun atau 75% dari valuasi MPMX saat ini.

Sedangkan, PALM saat ini juga sudah sepenuhnya melakukan divestasi aset perkebunannya dan berkembang menjadi perusahaan investasi yang ia yakini akan berfokus pada teknologi.

Berdasarkan perhitungan Michael, MPMX dan PALM berkontribusi terhadap 8,4% NAV milik SRTG.

Dengan berbagai potensi tersebut, Michael pun merekomendasikan beli saham SRTG dengan target harga Rp 3.600 per saham. Sementara Henry juga merekomendasikan beli dengan target harga Rp 3.300 per saham

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×