kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

Yuk intip peluang dari saham LQ45 yang kian mahal!


Senin, 19 Mei 2014 / 17:33 WIB
Yuk intip peluang dari saham LQ45 yang kian mahal!
ILUSTRASI. Periksa Kurs Dollar-Rupiah di BCA Hari Ini, Senin 26 Desember 2022./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/25/05/2021.


Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hampir dua pekan terakhir membuat valuasi indeks di jajaran blue chip atau LQ 45 kian mahal saja. Alhasil, analis pasar menilai, saat ini cukup sulit mencari saham murah di jajaran saham LQ 45.

"Kalau murah, saham second liners pantas dilirik," kata John Daniel Rachmat, Kepala Riset Mandiri Sekuritas di Jakarta, Senin(19/5). Walaupun LQ 45 makin mahal, namun kata Daniel, masih ada kesempatan bagi investor memiliki saham yang relatif mendekati murah yang ada di jajaran indeks LQ45.

Misalnya, saham-saham seperti PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan sektor perbankan seperti BBCA dan BBRI. "Saham-saham ini relatif lebih murah ketimbang saham seperti TLKM, KLBF, MYOR," lanjutnya.

Sementara itu, Muhammad Alfatih, Senior Analis Samuel Sekuritas cenderung menganjurkan saham-saham di sektor pertambangan, terutama batu bara dan konsumsi. "Saham pertambangan sempat turun, sehingga masih layak untuk dibeli. Sementara saham di sektor konsumsi lebih bersifat defensif,:" ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×