CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Yuan melemah, Analis: Semua emiten terkena imbasnya


Selasa, 06 Agustus 2019 / 22:33 WIB
Yuan melemah, Analis: Semua emiten terkena imbasnya


Reporter: Yasmine Maghfira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China masih berlanjut. Senin (5/8) kemarin, China memangkas nilai mata uang yuan ke level terendah sejak 2008 yaitu menembus 7 yuan per dolar AS. Tindakan tersebut, merupakan upaya pembalasan China atas kenaikan tarif AS terhadap barang-barang impor China. 

Keputusan China mendevaluasi mata uangnya bukanlah hal baru. Negara itu sudah beberapa kali melakukan tindakan yang sama, seperti pada tahun 2015, 2016, serta 2018.

Baca Juga: Yuan China melemah, Sri Rejeki Isman (SRIL): Kami masih kompetitif

Kepala Riset Trimegah Sekuritas Sebastian Tobing menyatakan keputusan China menurunkan nilai mata uangnya tentu akan berdampak pada emiten di Indonesia. 

Bukan hanya sektoral, melainkan semua emiten juga terkena imbas devaluasi yuan. Menurut Sebastian, efek melemahnya yuan langsung berkenaan dengan rupiah.

Baca Juga: Rupiah melemah karena perang mata uang, simak prediksinya untuk besok

"Ini bukan impact to earnings, tapi aksi jual asing karena return mereka dihitung dalam dolar," ujar Sebastian kepada Kontan.co.id, Selasa (6/8). 

Sebastian juga menambahkan masih sulit bagi pasar memprediksi prospek harian emiten pada masa currency war ini. Ia menilai prospek ke depan akan baik jika yuan stabil. 

Akan tetapi jika yuan terus terdepresiasi, Sebastian merekomendasikan investor membeli saham ketika IHSG di level 6.040 dan PE 13,8x. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×