kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Yield US Treasury Naik, Pasar Obligasi Indonesia Dinilai Masih Menarik


Senin, 02 Oktober 2023 / 05:15 WIB
Yield US Treasury Naik, Pasar Obligasi Indonesia Dinilai Masih Menarik


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Yield US Treasury 10 Tahun (UST) mendekati level tertingginya sepanjang tahun. Meski demikian, pasar obligasi Indonesia dinilai masih akan menarik.

Berdasarkan data Bloomberg, per Jumat (29/9) yield UST berada di level 4,59%. Angka ini naik dari bulan sebelumnya (MoM) di 4,12% dan telah melesat dari posisi 3,79% di awal tahun. Adapun level tertingginya tahun ini di level 4,61%.

Chief Economist PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Suhindarto mengatakan, di tengah kenaikan UST 10 Tahun, pasar obligasi Indonesia masih dipandang cukup menarik. Pasar obligasi Indonesia masih menjadi yang berkinerja terbaik di antara anggota Asian Local Currency Bond Index (ALBI) per akhir Agustus 2023 lalu.

Baca Juga: Yield US Treasury Naik, Rupiah Berpotensi Tertekan

Suku bunga tinggi bertahan stabil di tengah kenaikan di negara maju dengan tingkat inflasi juga telah berada pada rentang target bank Indonesia.

"Oleh karenanya, kondisi tersebut dipandang masih menarik di mata investor meskipun beberapa waktu terakhir tekanan meningkat dan mendorong yield sedikit meningkat baru-baru ini," ujar dia kepada Kontan.co.id, Jumat (29/9).

Suhindarto memaparkan, per akhir Agustus 2023 Indonesia menjadi negara dengan return tertinggi di 7,3%. Disusul India sebesar 5,7%, dan Filipina serta Malaysia sebesar 4,8%.

Hingga akhir tahun 2023, Pefindo mengharapkan penerbitan obligasi korporasi pada kuartal IV ini bisa terdorong meningkat seiring dengan kondisi perekonomian yang dapat tumbuh dengan baik.

Baca Juga: Antisipasi Suku Bunga The Fed yang Tinggi, Investor Obligasi Beralih ke Dolar AS

Terlebih jika dibandingkan dengan meminjam kepada perbankan dengan tingkat suku bunga dasar kredit perbankan untuk korporasi saat ini yang rata-rata berada di angka 8,4%. Sehingga, pendanaan melalui pasar surat utang korporasi dinilai dapat memberikan alternatif pembiayaan dengan cost of fund yang relatif lebih murah.

Di sisi lain, rata-rata kupon yang dihasilkan dari penerbitan surat utang korporasi hingga akhir Agustus 2023 lebih murah dibandingkan kredit dasar perbankan. Ia menyebut, tenor 1 tahun berperingkat AAA, AA, dan A hingga akhir Agustus ini masing-masing berada di angka 5,8%, 6%, dan 7,1%, meskipun memang, untuk yang berperingkat BBB lebih tinggi di 10,6%.

"Oleh karenanya, kami mengharapkan pada triwulan terakhir ini penerbitan surat utang korporasi akan dapat terdorong kembali, utamanya dimotori oleh perusahaan-perusahaan dengan fundamental yang baik yang dicerminkan dengan peringkat yang baik pula," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×