Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang digelar pada Selasa (9/2) diperkirakan akan ramai peminat. Kondisi pasar yang relatif mengalami perbaikan dinilai akan mendorong investor untuk masuk pada lelang tersebut.
Dalam lelang tersebut, pemerintah memasang target indikatif sebesar Rp 14 triliun. Adapun, pada lelang SBSN sebelumnya (26/1), jumlah penawaran yang masuk hanya Rp 23,34 triliun.
Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana meyakini, lelang SBSN pada Selasa (9/2), akan mengalami perbaikan. Menurutnya, akan ada kenaikan penawaran yang cukup signifikan layaknya lelang SBN pekan lalu.
“Tidak menutup kemungkinan, jumlah penawaran yang masuk akan 2-3 kali oversubscribed. Kondisi pasar relatif membaik yang tercermin dari pergerakan yield yang mulai turun. Jadi para investor yang ingin memaksimalkan yield kemungkinan besar akan masuk lagi ke lelang SBSN,” kata Fikri kepada Kontan.co.id, Minggu (7/2).
Baca Juga: Kemenkeu catat penawaran masuk di lelang SUN awal Februari naik 51,54%
Sementara dari sisi sentimen, pengumuman pertumbuhan ekonomi Indonesia dan inflasi pada pekan lalu setidaknya akan membuat pelaku pasar tidak lagi khawatir dan priced in. Fikri melihat, pengumuman inflasi Amerika Serikat dan paket stimulus akan memenguruhi pergerakan yield pada pekan ini.
Jika bicara risiko, Fikri mengatakan, kebijakan pembatasan sosial dan masih tingginya kasus Covid-19 dalam negeri akan menjadi risiko. Kondisi ini juga berpotensi membuat investor akan cenderung wait and see.
Namun, dengan tren yield yang mulai kembali turun, Fikri meyakini, lelang SBSN bisa lebih kompetitif. Apalagi, akan banyak investor yang ingin memaksimalkan return akan masuk pada lelang esok.
“Beberapa lelang terakhir ada kecenderungan bahwa investor melirik tenor menengah dan panjang untuk optimalkan return. Oleh sebab itu, kemungkinan besar, seri PBS029 akan jadi yang paling diburu pada lelang SBSN Selasa,” imbuh Fikri.
Selanjutnya: Pemerintah akan lelang 6 seri SBSN dengan target indikatif Rp 14 triliun pekan depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News