kontan.co.id
banner langganan top
Jum'at, 21 Maret 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.774.000   15.000   0,85%
  • USD/IDR 16.505   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.258   -123,50   -1,94%
  • KOMPAS100 886   -22,04   -2,43%
  • LQ45 692   -18,18   -2,56%
  • ISSI 198   -4,07   -2,02%
  • IDX30 362   -8,54   -2,31%
  • IDXHIDIV20 438   -7,77   -1,74%
  • IDX80 100   -2,74   -2,66%
  • IDXV30 107   -0,87   -0,81%
  • IDXQ30 119   -2,62   -2,16%
  • EMAS 1.774.000   15.000   0,85%
  • USD/IDR 16.505   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.258   -123,50   -1,94%
  • KOMPAS100 886   -22,04   -2,43%
  • LQ45 692   -18,18   -2,56%
  • ISSI 198   -4,07   -2,02%
  • IDX30 362   -8,54   -2,31%
  • IDXHIDIV20 438   -7,77   -1,74%
  • IDX80 100   -2,74   -2,66%
  • IDXV30 107   -0,87   -0,81%
  • IDXQ30 119   -2,62   -2,16%
  • EMAS 1.774.000   15.000   0,85%
  • USD/IDR 16.505   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.258   -123,50   -1,94%
  • KOMPAS100 886   -22,04   -2,43%
  • LQ45 692   -18,18   -2,56%
  • ISSI 198   -4,07   -2,02%
  • IDX30 362   -8,54   -2,31%
  • IDXHIDIV20 438   -7,77   -1,74%
  • IDX80 100   -2,74   -2,66%
  • IDXV30 107   -0,87   -0,81%
  • IDXQ30 119   -2,62   -2,16%

Yield SUN Kembali Melejit, Saatnya Masuk Pasar Obligasi?


Selasa, 18 Maret 2025 / 20:56 WIB
Yield SUN Kembali Melejit, Saatnya Masuk Pasar Obligasi?
ILUSTRASI. Yield SUN tenor acuan 10 tahun kembali melejit ke atas 7% pada perdagangan hari ini (18/3)


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Yield surat utang negara (SUN) tenor 10 tahun kembali naik ke atas 7%. Hal tersebut terjadi di tengah koreksi di pasar saham Indonesia. Dus, menjadi momentum yang menarik bagi investor untuk masuk di pasar obligasi.

Berdasarkan Trading Economics, yield SUN 10 tahun berada di level 7,14% pada Selasa (18/3). Dalam sepekan, yield SUN naik 0,24% dan mengakumulasi peningkatan 0,32% dalam sebulan.

Fixed Income Analyst Pefindo Ahmad Nasrudin mengatakan level yield saat ini menawarkan peluang bagi investor untuk masuk dan mendapatkan yield tinggi. Mengasumsikan bahwa tren bunga ke depan akan cenderung turun, yield tinggi ke depan akan semakin langka.

"Sehingga, saat ini menjadi kesempatan yang baik," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (18/3).

Ahmad memperkirakan suku bunga ke depan diperkirakan turun karena perekonomian membutuhkan stimulus moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Deflasi baru-baru ini menjadi titik kunci bagi pengambilan keputusan moneter oleh Bank Indonesia (BI) dan mendukung pelonggaran.

Baca Juga: Memburu Pendanaan Lewat Obligasi Jadi Pilihan Sejumlah Emiten Saat Pasar Saham Lesu

Menurutnya, jika BI memangkas suku bunga ke depan, maka itu akan berdampak pada pricing yang lebih rendah terhadap yield surat utang pemerintah. Meski ada pasokan yang lebih banyak, pemangkasan suku bunga tersebut berkontribusi pada penurunan yield.

"Sehingga, efek netonya adalah itu memberikan relieving effect bagi yield untuk terhindar dari kenaikan tajam akibat peningkatan pasokan," lanjutnya.

Dengan pricing saat ini, Ahmad melihat seri-seri dengan tenor panjang relatif menarik karena harganya cenderung terdiskon lebih tajam baru-baru ini, seiring dengan pengumuman defisit. Sehingga, harga mereka relatif lebih murah.

"Selain itu, ketika suku bunga dipangkas ke depan, tenor panjang cenderung akan lebih terapresiasi daripada tenor pendek," terangnya.

Analis Fixed Income Sucorinvest Asset Management (Sucor AM) Alvaro Ihsan menuturkan, untuk tipe investor konservatif, obligasi dengan durasi pendek dapat menjadi pertimbangan untuk portofolio defensif.

Menurutnya, obligasi dengan durasi pendek memiliki sensitivitas harga yang relatif lebih minim terhadap perubahan suku bunga atau yield sehingga interest rate risk dapat dikurangi.

Maklum, Alvaro menilai sentimen di pasar masih berpotensi membuat pergerakan yield berfluktuasi. Sehingga ia menyarankan investor mencermati rilis beberapa data ekonomi terlebih dahulu.

Baca Juga: Yield SUN 10 Tahun Indonesia Tinggi, Berikut Faktor Pendorongnya

Namun, dia berpandangan bahwa prospek surat utang Indonesia masih sangat baik mengingat rating BBB dengan outlook stabil dari Fitch masih dapat dipertahankan. Sehingga, dari sisi risiko kredit masih terjaga.

Selain itu, Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa mereka akan melakukan pembelian SBN di pasar sekunder untuk menjaga stabilitas yield dan rupiah.

"Pergerakan yield SBN juga akan bergantung pada keputusan BI rate ke depannya," tutupnya.

Selanjutnya: Pasar Bitcoin Menanti Putusan The Fed, Pidato Jerome Powell Jadi Kuncinya

Menarik Dibaca: Official Trailer dan Poster Penjagal Iblis: Dosa Turunan Dirilis, Tayang 30 April

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×