kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   72.000   2,98%
  • USD/IDR 16.610   15,00   0,09%
  • IDX 8.238   149,11   1,84%
  • KOMPAS100 1.145   25,73   2,30%
  • LQ45 820   23,58   2,96%
  • ISSI 290   4,46   1,56%
  • IDX30 429   13,21   3,18%
  • IDXHIDIV20 487   16,89   3,59%
  • IDX80 127   2,85   2,30%
  • IDXV30 135   1,26   0,95%
  • IDXQ30 136   4,84   3,69%

Yen perkasa, Topix dan Nikkei sama-sama terpuruk


Rabu, 02 Oktober 2013 / 15:26 WIB
Yen perkasa, Topix dan Nikkei sama-sama terpuruk
ILUSTRASI. LinkAja mencatatkan rata-rata kenaikan jumlah transaksi dan nilai transaksi sekitar 60% dibandingkan periode sebelum Ramadan hingga mudik Idul Fitri 2022, dengan kategori favorit adalah transaksi transportasi.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Indeks acuan Jepang ditutup di zona merah pada transaksi hari ini (2/10). Penurunan bursa Jepang sudah berlangsung selama empat hari terakhir seiring penguatan yen terhadap dollar AS.

Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada penutupan pasar pukul 15.00 waktu Tokyo, indeks Topix melorot 1,5% menjadi 1.175,16 setelah sebelumnya naik 0,5%. Sedangkan indeks Nikkei 225 Stock Average anjlok 2,2% menjadi 14.170,49.

Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Jepang. Beberapa di antaranya yakni: Honda Motor Co yang turun 1,5%, Pacific Metals Co turun 6,2%, dan SoftBank Corp naik 4%.

Yen menguat paska dilakukannya shutdown pemerintah AS. Selain itu, ada juga sentimen lain berupa kebijakan kenaikan pajak penjualan yang ditetapkan oleh Perdana Menteri Shinzo Abe serta rencana penggelontoran stimulus.

"Saat ini, investor berpikir, penutupan pemerintahan AS akan segera diakhiri. Namun, hal ini dapat berdampak pada fundamental ekonomi, seperti penurunan tingkat konsumsi. Hal itu yang memperkuat posisi yen sehingga berdampak negatif bagi Jepang," jelas Takashi Aoki, fund manager Mizuho Asset Management Co.

Dia menambahkan, pada level makro Jepang, penggelontoran paket stimulus dapat mengimbangi adanya kenaikan pajak penjualan. "Meski demikian, keputusan tersbeut telah dibuat. Saya khawatir, tidak akan ada kebijakan lain dari pemerintah untuk menyokong ekonomi Jepang beberapa waktu ke depan," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×