Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Sejak awal sesi perdagangan Kamis (21/9) posisi mata uang yen Jepang terlihat sulit mengungguli dollar Amerika Serikat (AS). Pernyataan hawkish yang disampaikan oleh pejabat The Fed akan rencana kenaikan suku bunga acuan pada akhir tahun rupanya mampu melambungkan greenback.
Mengutip Bloomberg, Kamis (21/9) pukul 17.50 WIB pasangan USD/JPY menguat 0,21% ke level 112,46 dibanding hari sebelumnya.
Alwi Assegaff, Analis PT Global Kapital Investama Berjangka mengatakan keunggulan pasangan USD/JPY kali ini lebih banyak disebabkan karena penguatan mata uang negeri Paman Sam itu sendiri.
Pernyataan The Fed yang menjanjikan kenaikan suku bunga lanjutan satu kali lagi pada akhir tahun nanti seolah menepis keraguan pasar yang menilai Bank Sentral AS belum akan merencanakan melakukan pengetatan kebijakan moneter pasca serangan badai yang melanda AS.
“Di FOMC, pejabat The Fed malah menyatakan dampak badai tidak akan mempengaruhi rencana jangka menengah mereka,” ujarnya kepada KONTAN.co.id, Kamis (21/9).
Berkat pernyataan itu pula probabilitas kenaikan suku bunga acuan yang bulan lalu masih berada pada kisaran 50% saja, kini langsung meningkat menjadi 73%.
Selain suku bunga, rencana The Fed untuk mulai melakukan pengurangan neraca sebesar US$ 4,5 triliun di bulan Oktober juga semakin mendorong penguatan greenback. “Sementara itu dari Jepang masih belum ada sentimen positif,” imbuhnya.
Bank of Jepang (BoJ) sepertinya masih nyaman dengan pelemahan yen. Dalam rapat BoJ Kamis (21/9) Bank Sentral Jepang itu juga masih memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya di level 0,1%.
Kondisi politik dimana PM Shinzo Abe berniat untuk mengadakan pemilu lebih awal, kata Alwi juga semakin membuat nilai tukar yen melemah.
Untuk Jumat (22/9) Alwi memperkirakan pasangan USD/JPY masih mampu mempertahankan penguatannya. Kalaupun terjadi koreksi, menurutnya itu hanya koreksi teknikal yang tidak akan bertahan lama.
Secara teknikal, saat ini pasangan USD/JPY bergerak di atas garis moving average (MA) 10 dan MA 55 yang artinya trend jangka pendek dan menengah masih bullish.
Sinyal penguatan juga diperlihatkan dari indikator moving average convergence divergence (MACD) baru mulai masuk ke area positif dan indikator relative strength index (RSI) masih berada di area positif level 64.
Sedangkan peluang koreksi ditandai dengan posisi indikator stochastic yang sudah overbought di level 94.
Rekomendasi : Buy on support
Support : 111,65 - 110,93 - 110,54
Resistance : 113,28 - 113,67 - 114,06
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News