Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - Peran yen sebagai aset lindung nilai mampu menggiring mata uang Negeri Sakura itu unggul terhadap dollar AS. Kendati dollar AS sempat menguat pada pekan lalu, karena perbaikan data ekonomi negeri Paman Sam, tetapi serangan misil Korea Utara membuatnya berbalik melemah.
Mengutip Bloomberg, Selasa (29/8) pukul 18.15 WIB, pasangan mata uang USD/JPY turun 0,67% ke level 108,52.
Alwi Assegaff, analis PT Global Kapital Investama Berjangka mengatakan, serangan rudal Korea Utara yang melewati Jepang telah meningkatkan ketegangan geopolitik sehingga investor melarikan dananya ke aset lindung nilai. Hal tersebut memicu lonjakan permintaan yen.
“Sementara dari AS saat ini masih tertekan setelah Gubernur The Fed Janet Yellen tidak memberikan kepastian waktu kenaikan suku bunga acuan akan dilakukan,” ujarnya, Selasa (29/8).
Kekecewaan pasar terhadap pidato Yellen pada pertemuan Jackson Hole pekan lalu semakin mengurangi ekspektasi The Fed akan menaikkan suku bunga pada Desember nanti. The greenback pun semakin berada di bawah tekanan.
Selain itu, badai Harvey yang terjadi akhir pekan lalu juga dikhawatirkan akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negeri Paman Sam pada kuartal III ini. Apalagi Texas termasuk kota kedua yang menyumbang PDB paling tinggi.
“Tapi untuk Rabu (29/8) ada kemungkinan dollar AS akan kembali rebound,” ungkapnya.
Proyeksi data tenaga kerja sektor swasta bulan Agustus yang mengalami perbaikan dari 178.000 jadi 186.000, diperkirakan mampu mengembalikan pamor dollar AS. Begitu juga dengan pertumbuhan ekonomi kuartal III yang diperkirakan meningkat dari level 2,6% menjadi 2,7%. Sedangkan dari Jepang data penjualan retail bulan Juli malah diperkirakan melemah.
Alwi merekomendasi buy on weakness bagi pasangan USD/JPY, dengan support di 108,12-106,72, dan resistance di 108,95-110,02.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News