Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Yen diramal akan terus perkasa. Menurut hedge fund GCI Asset Management yang berbasis di Tokyo, secara teknikal, yen berada pada tren penguatan 40 tahunan.
Ini artinya, Bank of Japan harus mendorong penggelontoran stimulus yang radikal pada pekan depan untuk menghindari penguatan tajam yen.
Tatsuhiro Iwashige, chief foreign exchange strategist GCI Asset menjelaskan, Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda harus memangkas suku bunga negatif lebih dalam lagi dan menggunakan 'helikopter uang'.
Berdasarkan keterangan dari Wikipedia, helikopter uang merupakan strategi alternatif dari quantitative easing (QE) saat suku bunga acuan mendekati nol dan kondisi ekonomi masih lemah atau menuju resesi.
Ekonom menggunakan kata helikopter uang untuk mengacu pada dua kebijakan yang sangat berbeda. Yang pertama merupakan satu set kebijakan yang menekankan pada monetisasi permanen dari defisit anggaran.
Paket kebijakan yang kedua meliputi langlah bank sentral yang langsung mengucurkan uang ke sektor swasta, tanpa keterlibatan pemangku kebijakan fiskal.
Dia menilai, strategi itu bisa menekan posisi yen ke atas level 110 per dollar untuk sementara waktu.
"Jika helikopter uang ala Jepang diimplementasikan, dollar akan pulih ke level 115 untuk sementara waktu," papar Iwashige.
Selain itu, menurutnya, suku bunga acuan harus dipangkas menjadi minus 0,5%. "Kuroda harus melakukannya secara bersamaan," imbuhnya.
Kendati demikian, kepada Wall Street Journal Kuroda menegaskan tidak akan menggunakan helikopter uang untuk mendongkrak inflasi ke level 2%. Namun, dia menegaskan, bank sentral bisa menurunkan suku bunga deposito dari posisi minus 0,1% saat ini jika dibutuhkan.
Catatan saja, pada pukul 13.15 waktu Tokyo, yen melemah 0,2% menjadi 109,07 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News