Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Aksi perdagangan tutup sendiri alias crossing saham di pasar negosiasi yang terjadi pada saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) pada perdagangan sesi pertama di bursa efek, Senin (21/4) merupakan kelanjutan dari penolakan pemegang saham atas merger EXCL dengan PT Axis Telekom Indonesia.
"Crossing saham itu merupakan share buyback yang XL lakukan dari pemegang saham yang tidak menyetujui transaksi merger antara XL dan AXIS sesuai dengan hak mereka dan hasil RUPSLB pada bulan Februari 2014 lalu," tutur Hasnul Suhaimi, Direktur Utama EXCL kepada KONTAN, Senin (21/4).
Sebelumnya, dalam RUPSLB pada 5 Februari lalu, sempat diutarakan terdapat 3% pemegang saham publik yang menolak aksi korporasi itu. Artinya, pemilik 314.637 unit saham EXCL tak setuju rencana akuisisi dan merger EXCL-Axis.
Harga saham yang ditawarkan oleh EXCL saat itu berada pada Rp 5.280 per saham. Sementara, dalam enam kali transaksi pada hari ini, harga saham EXCL yang ditansaksikan pada harga Rp 5.280 per saham, dan selanjutnya Rp 4.205 - Rp 4.362 per saham.
Total nilai transaksi crossing saham EXCL ini mencapai Rp 1,24 triliun. Sementara, total saham yang diperdagangkan di pasar negosiasi mencapai 235,88 juta saham, yang setara dengan 2,76% dari saham EXCL yang tercatat.
Maka, jumlah saham Axiata Investments Indonesia sebagai pemegang saham mayoritas EXCL bertambah dari 66,49% menjadi 69,25% pada saat ini. Sementara, publik berkurang menjadi sebesar 30,64%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News