Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto
MEDAN. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) mengejar pembangunan proyek jalan layang kereta api (elevated) Medan-Kualanamu. Perseroan menargetkan proyek ini bakal tuntas pada akhir 2018 mendatang.
Direktur Utama WTON, Hadian Pramudita mengatakan, dari proyek ini, perseroan mengantongi nilai kontrak sebesar Rp 750 miliar. Sebagian besar kontrak sudah dibukukan pada 2016 lalu. "Sisa nilai kontrak yang bisa dibukukan tahun ini dari proyek tersebut sekitar Rp 200 miliar," ujarnya di Medan, Rabu (6/4).
Untuk meningkatkan hasil usahanya, WTON melakukan diversifikasi dengan masuk ke bisnis penunjang. Perseroan kini memiliki alat Launcher Gentry untuk melayani pesanan box girder precast dalam proyek jalan layang kereta api tersebut.
WTON memproduksi beton pracetak box girder sebanyak 3.240 segmen untuk proyek sepanjang 8 kilo meter (km) itu. "Saat ini, sebagian kebutuhan jalur kereta api sudah terpasang," imbuhnya.
Selain box girder, sebelumnya WTON juga telah menyuplai produk beton pracetak seperti bantalan jalan rel, u-ditch, dan lainnya di wilayah Sumatera Utara. Pembangunan jalan layang kereta api ini diklaim dapat mengurangi kemacetan lalu lintas di kota Medan dan sekitarnya.
Hadian mengaku, desain hingga produksi box girder tersebut dilakukan sepenuhnya oleh WTON. "Dengan pengalaman pemasangan alat ini, perseroan siap mengerjakan proyek pemasangan girder sejenis seperti Light Rail Transit (LRT) di Jakarta, Kelapa Gading-Rawamangun," tandasnya.
Puji Haryadi, Sekretaris Perusahaan WTON mengatakan, hingga Kuartal I 2017, WTON sudah mengantongi kontrak baru Rp 1,5 triliun dari target kontrak baru Rp 5,4 triliun. Kontrak baru ini berasal dari proyek pembangunan jalan tol, pembangkit listrik, dan jalan layang.
Tahun ini, perseroan menargetkan penjualan sebesar Rp 5,1 triliun atau naik 46% dibandingkan tahun lalu. Perseroan mengincar laba bersih Rp 330 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News