Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Selama delapan bulan pertama, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) telah mengantongi kontrak baru sebesar Rp 11,2 triliun. Jumlah tersebut tersebut telah mencapai 47,8% dari target kontrak baru yang dipatok tahun ini yakni Rp 23,4 triliun.
Perolehan ini juga tumbuh sebesar 4,6% jika dibanding dengan realisasi kontrak baru pada periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp 10,7 triliun.
Antonius Nugroho, Sekretaris Perusahaan WSKT mengatakan porsi perolehan kontrak baru dari proyek pemerintah dan BUMN memiliki bobot yang sama yakni sama-sama 40%. " Sementara 20% dari proyek swasta," jelas Antonius pada KONTAN, Senin (14/9).
Kontrak-kontrak baru tersebut di antaranya Bendungan Karian Rp214 miliar, Terminal Kuala Tanjung Rp734,5 miliar, dan Akses & Duchting Utilitas terminal T3 Bandara Soekarno – Hatta Rp253 miliar.
Lalu, Tol MKTT senilai Rp399,7 miliar, pekerjaana tambahan kontrak di tol Ciawi – Sukabumi Rp220 miliar, tol Balikpapan – Simpang KM 38 Rp285,5 miliar.
Kemudian proyek The Ritz Condo di Medan Rp425 miliar, Zalakka Hotel di Bali Rp224,8 miliar dan lain-lain.
Antonius mengatakan, tahun ini WSKT akan fokus membidik proyek-proyek jalan tol. Namun tetap tidak mengesampingkan proyek infrastruktur lainnya seperti bendungan, pelabuhan dan lain-lain.
Baru-baru ini WSKT melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road telah berhasil mengakuisisi 60% tol Pemalang-Batang sepanjang 39,2 kilometer (km) dari PT Pemalang Batal Toll Road.
Antonius belum bisa menyampaikan nilai akuisisi tersebut lantaran masih dalam proses pengikatan jual beli. Dia memperkirakan akhir September ini proses tersebut sudah rampung sehingga bisa segera dilakukan groundbreaking.
Dengan demikian, sepanjang tahun ini WSKT telah berhasil mengakuisisi sembilan ruas tol. Kedelapan tersebut antara lain ruas tol Medan Kualanamu-Tebing Tinggi 35% , Depok-Antasari 25%, Pejagan-Pemalang 100%, Becakayu 60%, Solo-Ngawi 40%, Ngawi-Kertosono 40% , Cinere-Serpong 35%, Cimanggis Cibitung 90%, dan Pemalang-Batang 60%.
Jalan Tol Cimanggis-Cibitung merupakan jaringan Jakarta Outer Ring Road (JORR) II dengan panjang 25,385 km. WSKT mengakuisisi 90% saham PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT) selaku pemegang konsesi ruas tol Cimanggis – Cibitung. Sejumlah 10% saham di antaranya adalah milik PT Bakrie & Brothers Tbk dan 80% nya saham milik PT Bakrie Toll Indonesia dengan senilai Rp 552,15 miliar.
Antonius mengungkapkan, tidak lama lagi ground breaking tol ini akan segera dilakukan. Pelaksanaan konstruksi tol ini akan dibagi menjadi dua seksi. Seksi 1 Cimanggis Junction – On/Off Ramp Transyogi sepanjang 3,50 Km, dan Seksi 2 On/Off Ramp Transyogi – Cibitung Junction sepanjang 22,8 km.
Tahun ini WSKT menargetkan bisa mengakuisisi sepuluh ruas tol. Dengan demikian, tinggal satu ruas tol yang harus dibidik perseroan yakni Semarang-Batang.
Hingga Saat ini, WSKT telah menyerap capex senilai Rp 2,5 triliun atau 58% dari anggaran yang dipatok sebesar Rp 4,3 triliun tahun ini. Sebagian besarnya diinvestasikan pada sejumlah ruas tol.
Seperti diketahui, sekitar Rp 2,4 triliun dari anggaran capex tahun ini ditujukan untuk tol, Rp 1 triliun untuk menyuntik modal PT Waskita Realty, Rp 476 miliar untuk suntikan modal PT Waskita Beton dan sisanya dialokasikan untuk kebutuhan modal lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News