Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Hingga Juli 2015, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) berhasil mengantongi kontrak baru senilai Rp 10,6 triliun. Jumlah ini setara dengan Rp 45,3% dari target sebesar Rp 23,4 triliun yang dipatok perseroan hingga pengujung tahun.
Kendati belum mencapai separuh target, namun perolehan kontrak baru emiten konstruksi pelat merah ini tumbuh 32,5% dibanding dengan realisasi kontrak baru pada periode yang sama tahun lalu yakni dengan pencapaian Rp 8 triliun.
Antonius Yulianto, Sekretaris Perusahaan WSKT mengatakan sebagian besar pencapaian kontrak anyar dalam tujuh bulan pertama berasal dari proyek-proyek BUMN. "Porsinya 40,3%," kata Antonius pada KONTAN, Jumat (28/8).
Sementara proyek pemerintah hanya menyumbang kontribusi sebesar 38,7%. Sisanya 21% berasal dari proyek-proyek swasta.
Kontrak baru yang berhasil dikantongi WSKT diantaranya proyek Join operation diantaranya Tol Medan-Kualanamu-Tebing tinggi Rp 399,7 miliar, tol Ciawi - Sukabumi Rp 220 miliar, tol Balikpapan-Simpang km 38 sebesar Rp 285,5 miliar, proyek gedung The Ritz condo Medan Rp 425 miliar, Zalakka Hoetl di Bali Rp 224,8 miliar dan lain-lain.
Lalu proyek Bendungan Karian Rp 214 miliar, Terminal Kuala Tanjung Rp 734,5 miliar, serta akses dan ducting utilitas terminal t3 Bandara Soekarno-Hatta Rp 253 miliar.
Sementara saat ini, perseroan telah menyerap capex senilai Rp 2,5 triliun atau 58% dari anggaran yang dipatok sebesar Rp 4,3 triliun tahun ini. Sebagian besarnya diinvestasikan pada sejumlah ruas tol.
Seperti diketahui dari anggaran capex yang ditetapkan, sekitar Rp 2,4 triliun ditujukan untuk tol, Rp 1 triliun untuk menyuntik modal PT Waskita Realty, Rp 476 miliar untuk suntikan modal PT Waskita Beton dan sisanya dialokasikan untuk kebutuhan modal lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News