kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Wow! Harta pemilik Grup Djarum bertambah Rp 107 triliun dalam tujuh pekan terakhir


Jumat, 10 Juli 2020 / 15:14 WIB
Wow! Harta pemilik Grup Djarum bertambah Rp 107 triliun dalam tujuh pekan terakhir
ILUSTRASI. Michael Bambang Hartono, salah satu pemilik Grup Djarum. REUTERS/Willy Kurniawan


Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tahun pandemi corona (Covid-19), pergerakan harta para konglomerat ikut pasang surut.

Dalam tujuh pekan terakhir, Bloomberg mencatat, nilai kekayaan pemilik Grup Djarum sudah bertambah US$ 7,4 miliar atau Rp 107,30 triliun (kurs Rp 14.500 per dollar AS) menjadi US$ 28,8 miliar.

Baca Juga: Siap-siap meraup cuan dividen, cek 4 emiten yang jadwalkan cum dividen pekan depan

Berdasarkan data Bloomberg Billionaires Index, per hari ini (10/7), nilai kekayaan Robert Budi Hartono mencapai US$ 14,9 miliar, sementara Michael Bambang Hartono mencatatkan kekayaan US$ 13,9 miliar.

Alhasil, gabungan harta kekayaan dua bersaudara pemilik Grup Djarum, Budi Hartono dan Michael Hartono, itu mencapai US$ 28,8 miliar.

Tujuh pekan lalu atau per 24 Mei 2020, harta pemilik Grup Djarum masih di posisi US$ 21,4 miliar. Jumlah tersebut sudah merosot US$ 11,83 miliar atau Rp 171,54 triliun sejak awal tahun atau year-to-date (ytd).

Baca Juga: Pertamina akan mencicipi dividen Elnusa (ELSA) senilai Rp 36,63 miliar

Pertumbuhan harta keluarga Hartono sejalan dengan pergerakan beberapa portofolio mereka di bursa saham. Misalnya, salah satu lokomotif usaha keluarga Hartono, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mulai bangkit.

Harga saham BBCA di Bursa Efek Indonesia saat ini (10/7) berada di level Rp 31.000 per saham. Harga tersebut sudah menanjak 30,12% dibandingkan posisi tujuh pekan lalu, tepatnya 20 Mei 2020, yang berada di level Rp 23.825 per saham.

Di periode yang sama (tujuh pekan), nilai kapitalisasi pasar (market cap) BBCA sudah bertambah Rp 176,9 triliun menjadi Rp 764,31 triliun per Jumat (10/7).

Baca Juga: Anak milenial generasi keempat Nojorono di balik racikan Minak Djinggo Rempah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×