Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Saham ADRO masih menarik
Stefanus Darmagiri, Analis Danareksa Sekuritas menilai pandemi Covid-19 akan membuat prospek komoditas batubara semakin menantang dan akan berdampak pada kinerja ADRO di kuartal mendatang. Meski demikian, dia percaya rendahnya harga minyak mentah dapat membantu ADRO dari risiko penurunan kinerja di tahun ini.
Stefanus merekomendasikan beli (buy) saham ADRO dengan target harga Rp 1.300 per saham. Salah satu pertimbangannya adalah diversifikasi bisnis yang dijalankan emiten konstituen Indeks Kompas100 ini.
Baca Juga: Terseret harga batubara, kinerja lima emiten pertambangan ini menyusut di kuartal I
Senada, Analis Panin Sekuritas Juan Oktavianus mengatakan saham ADRO masih menarik untuk dicermati. “Untuk sektor batubara lebih baik investor mencari emiten dengan porsi pasar domestik yang besar dan mempunyai diversifikasi terhadap thermal coal seperti Bukit Asam (PTBA) dan ADRO,” ungkap Juan kepada Kontan.co.id, Jumat (15/5).
Untuk diketahui, salah satu bentuk diversifikasi bisnis ADRO adalah membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) oleh entitas usaha PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) dan PT Tanjung Power Indonesia (TPI).
Baca Juga: Tertekan harga batubara, kinerja Adaro Energy (ADRO) di kuartal I-2020 loyo
Pada perdagangan hari ini, harga saham ADRO ditutup melemah 2,49% ke level Rp 980 per saham. Sejak awal tahun atau secara year-to-date (ytd), saham emiten batubara ini terkoreksi 36,98%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News