Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas anjlok ke bawah US$ 4.000 per ons troi seiring tensi dagang yang mereda sejak awal pekan ini.
Mengacu data Trading Economics, pada Selasa (28/10) pukul 14.10 WIB, harga emas turun 1,0% secara harian ke level US$ 3.842 per ons troi.
Tiffani Safinia, Research & Development Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) mengamati, harga emas saat ini tertekan oleh penguatan dolar Amerika Serikat (AS) yang merupakan akibat dari perkembangan kesepakatan dagang AS dan China yang membaik.
Baca Juga: Laba dan Pendapatan Mitra Keluarga (MIKA) Tumbuh Positif per Kuartal III-2025
"Kabar positif ini mengurangi daya tarik pasar terhadap aset safe haven," ujarnya kepada Kontan, Selasa (28/10).
Di sisa tahun ini, Tiffani menyarankan investor untuk mencermati pidato pejabat Federal Reserve alias The Fed yang dapat memberi sinyal arah kebijakan moneter menjelang akhir tahun.
Selain itu, ia mencermati, permintaan emas oleh bank sentral dan potensi ketegangan geopolitik dapat menopang harga emas. Terutama, di tengah tekanan dari makroekonomi AS.
Tiffani memproyeksikan, harga emas pada akhir tahun akan bergerak sideways dengan kecenderungan menguat terbatas.
"Jika tekanan inflasi menurun dan ekspektasi penurunan suku bunga menguat, emas masih jadi aset lindung nilai yang menarik," katanya.
Dengan sejumlah pertimbangan tersebut, Tiffani menaksir harga emas pada akhir 2025 dapat bergerak di rentang US$ 4.100-US$ 4.300 per ons troi.
Baca Juga: Indeks Dolar Tertekan Akibat Permintaan ke Safe Haven Melandai
Selanjutnya: Tahun 2026 Akan Jadi Awal Siklus Ekspansi Kripto Berikutnya?
Menarik Dibaca: Ini 5 Kripto Top Gainers 24 Jam saat Pasar Keok Lagi, Hedera Jawaranya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













