kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Wiraswasta paling banyak memborong ORI009


Senin, 08 Oktober 2012 / 11:17 WIB
Wiraswasta paling banyak memborong ORI009
ILUSTRASI. Jadwal pramusim Man United vs Everton: Setan Merah raba taktik kontra The Toffees. Pool via REUTERS/Maja Hitij


Reporter: Dyah Megasari |

JAKARTA. Pemerintah dinilai berhasil menjual Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI009. Hingga batas yang ditentukan, penjualan ORI009 mencapai Rp 12,67 triliun, melebihi target sebelumnya hanya Rp 12 triliun.

Pejabat Sementara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan Robert Pakpahan menjelaskan, hasil penjualan tersebut diperoleh dari 22 agen penjual. Dari agen tersebut, ada 11 agen penjual yang mengajukan penambahan kuota penjualan atau upsize dengan nilai Rp 4,941 triliun.

"ORI009 ini masih menarik minat pembelian masyarakat. Meski ada fitur baru minimum holding period (MPH) selama satu periode kupon pertama (10 Oktober hingga 15 November 2012)," kata Robert di Gedung Frans Seda Kementerian Keuangan Jakarta, Senin (8/10).

Menurut Robert, hasil one on one meeting ini sebelumnya menunjukkan permintaan seluruh agen penjual mencapai Rp 14,97 triliun. Tapi pemerintah hanya menetapkan target penjualan sebesar Rp 12 triliun dan dapat ditingkatkan hingga maksimal total penjualan sebesar Rp 13 triliun. Namun realisasi pemesanan sampai dengan tanggal 5 Oktober 2012 lalu mencapai Rp 12,76 triliun.

Pembelian melebihi batas

Jumlah tersebut sedikit berbeda dengan hasil penjualan resmi karena ada proses cleaning. "Ada masyarakat yang membeli ORI009 melebihi batas Rp 3 miliar, sehingga dibatalkan. Jadi hasil penjualan resminya hanya Rp 12,676 triliun," tambahnya.

Penjualan ORI009 menjangkau 25.293 pemesan di seluruh provinsi, dengan jumlah investor baru untuk ORI009 mencapai 16.107 investor. Jumlah tersebut naik 55% dibanding ORI008. Jumlah pemesan terbesar pada range Rp 100 juta hingga Rp 500 juta. Jumlah ini mencapai 41,7% dari total investor.

Sementara dilihat dari kelompok profesi yaitu wiraswasta (24,15%), pegawai swasta (21,34%), ibu rumah tangga (19,32%), PNS dan TNI Polri (15,13%) dan lain-lain 20,06%. Dari kelompok umur, pemesan dengan usia di atas 40 tahun mencapai 18.389 pemesan (72,7% ) dengan volume pemesanan Rp 8,97 triliun (70,8%) dari total volume pemesanan).

Dari segi wilayah, volume pemesanan terdapat pada wilayah barat non DKI (Rp 6,1 triliun) diikuti dengan DKI Jakarta (Rp 5,7 triliun) dan wilayah tengah dan timur (Rp 0,8 triliun). "Rata-rata volume per pemesanan per agen penjual Rp 658 juta," tambahnya.

Sekadar catatan, ORI009 ini memiliki masa penawaran 21 September-5 Oktober 2012, tanggal penjatahan 8 Oktober 2012 dan tanggal settlement 10 Oktober 2012. Jumlah minimum pemesanan Rp 5 juta dan maksimal pemesanan Rp 3 miliar. Pembayaran kupon akan dilakukan setiap tanggal 15 setiap bulan dengan pembayaran kupon pertama kali pada 15 November 2012.

Untuk memenuhi target penjualan ini, agen penjual ORI akan melakukan kegiatan marketing di 28 kota di seluruh Indonesia termasuk Indonesia Tengah dan Timur seperti Biak, Sorong, Kendari, Ternate, Gorontalo, Kupang dan Ambon.

Adapun agen penjual ORI009 adalah 17 bank dan 5 sekuritas, yaitu Citibank NA, Bank ANZ Indonesia, Bank Bukopin, BCA, Bank CIMB Niaga, Bank Danamon, BII, Bank Mandiri, BNI, Bank OCBC NISP, Bank Panin, BPD Jabar dan Banten, Bank Permata, BRI, Bank UOB Indonesia, Standard Chartered Bank, HSBC, Danareksa Sekuritas, Mega Capital Indonesia, Reliance Securities, Trimegah Securities dan Valbury Asia Securities. (Didik Purwanto/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×