kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Window dressing IHSG bakal didorong oleh saham-saham perbankan, siapa saja?


Senin, 09 Desember 2019 / 05:20 WIB
Window dressing IHSG bakal didorong oleh saham-saham perbankan, siapa saja?
ILUSTRASI. Karyawan melintas di depan papan pergerakan saham emiten jelang penutupan di Bursa Efek Indonesia, Selasa (3/112). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau, naik 3,84 poin ke posisi 6.133,89. IHSG diperkirakan tetap lanjut bergerak di zona


Reporter: Dityasa H Forddanta, Selvi Mayasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Setali tiga uang, analis Jasa Utama Capital Chris Apriliony mengatakan, sejumlah saham, bahkan yang berkapitalisasi besar (big cap) sudah diskon. "Saham tersebut lebih mudah untuk naik saat window dressing," terang Chris.

Jika ditelisik jauh ke belakang, sektor bank sejatinya bukan yang paling favorit ketika terjadi window dressing. Selama sepuluh tahun ke belakang, saham sektor properti, real estate dan konstruksi bangunan justru paling sering muncul alias naik di setiap Desember.

Sebut saja, saham SSIA yang sudah muncul empat kali selama window dressing tiap Desember. Saham ADHI, PTPP, WIKA dan WSKT juga selalu muncul, masing-masing tiga kali di Desember pada tahun yang berbeda.

Baca Juga: Sambut window dressing, simak proyeksi IHSG untuk Senin besok (9/12)

Sektor mendapat angin dari geliat pembangunan. Salah satunya, di Sumatra. Di masa mendatang, 19 belas kawasan industri bakal dikembangkan di sini.

Ini menjadi peluang bagi sektor konstruksi. "Faktor risikonya, investasi yang tidak terpenuhi, ketatnya likuiditas dan lambatnya realisasi kontrak baru," jelas Fauzan Luthfi Djamal, analis RHB dalam riset 2 Desember 2019.

Menurutnya, prospek saham konstruksi belum habis. Fauzan merekomendasikan saham WSKT. Dia memberikan target harga Rp 2.700 per saham.

Baca Juga: Sejumlah Emiten Bakal Delisting Paksa, Simak Saran Analis

Mimi merekomendasikan trading buy saham BBRI dengan target harga Rp 4.800 per saham. Saham BBCA juga bisa menjadi alternatif karena likuiditasnya yang kuat dengan rekomendasi trading buy saham ini dengan target harga Rp 38.500 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×