Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) kembali mengubah rencana untuk menambah anak usaha yang ikut melantai di bursa saham. Tahun depan, perseroan akan memprioritaskan PT Wika Realty untuk melakukan Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering/IPO) dibanding dengan PT Wika Gedung.
Padahal sebelumnya, emiten konstruksi pelat merah ini berencana akan fokus mengantarkan PT Wika Gedung lebih dahulu melantai di bursa saham lantaran kontribusinya terhadap laba bersih perseroan jauh lebih besar dibanding anak usahanya yang lain yang belum IPO.
Sekretaris perusahaan WIKA, Suradi Wongso mengatakan, penundaan IPO Wika Gedung tersebut dilakukan lantaran perseroan berencana melakukan pemisahan usaha (spin off) departemen gedung yang saat ini di bawah perseroan dan kemudian digabung ke Wika Gedung.
"Kita spin off dulu baru Wika Gedung IPO. Jadi tahun depan prioritasnya ke Wika Realty dulu," katanya baru-baru ini.
Suradi bilang, penggabungan departemen yang khusus menangani konstruksi gedung tinggi (high rise) tersebut dengan Wika Gedung dilakukan agar anak usahanya tersebut lebih besar sebelum melantai di bursa.
Oleh karena itu, perseroan akan lebih fokus mendorong Wika Realty IPO tahun depan pasalnya anak usahanya tersebut memiliki prospek bisnis yang cukup bagus karena telah menjalin kerjasama join venture bersama dengan emiten BUMN yang lain. Suradi mengatakan, saat ini perseroan telah meminta konsultan untuk menganalisis rencana tersebut.
Salah satu yang tengah berjalan saat ini adalah kerjasama dengan PT Timah dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menggarap bisnis properti di lahan seluas 176 hektare (ha) di Bekasi. Wika Realty rencananya akan dilepas 30% ke publik dengan target perolehan dana sekitar Rp 1 triliun.
Saat ini PTPP telah memiliki satu anak usaha yang telah melantai di bursa sejak April 2014 yakni PT Wika Beton Tbk (WTON). Selain itu, WIKA juga memiliki anak usaha lain yakni PT Wika Industri dan Konstruksi, PT Wijaya Karya Bitumen dan PT Wika Rekayasa konstruksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
