Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menggenjot proyek-proyek di luar negeri untuk menambah pundi pendapatannya. WIKA menargetkan bisa meraup Rp 500 miliar dari garapan proyek luar negeri tersebut.
WIKA kini tengah fokus pada rencananya menggarap pasar Myanmar, di mana proyek terdekatnya adalah mendirikan pabrik beton di negara itu. Natal Argawan, Sekretaris Perusahaan WIKA mengatakan, minggu ini perseroan akan membicarakan soal kesepakatan partner dengan pihak Myanmar.
Pabrik beton di Myanmar itu rencananya memiliki kapasitas produksi 70.000 ton per tahun. Nilai investasinya sekitar Rp 100 miliar. Namun, pendirian pabrik beton itu hanyalah langkah awal WIKA untuk masuk ke pasar konstruksi yang lebih besar. "Kami awalnya mendirikan pabrik beton, itu sebagai jalan masuk untuk mencari proyek konstruksi di sana," kata Natal.
Sekadar kilas balik, pertengahan tahun lalu, WIKA bersama anak usahanya, PT Wika Beton telah membentuk perusahaan patungan di Myanmar dengan korporasi lokal bernama Season One. "Nah ini akan dibicarakan lagi soal partnershipnya, dan juga bagaimana resikonya," tambahnya.
Bukan cuma Myanmar, WIKA juga tengah serius untuk berekspansi di negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Aljazair, dan Timor Leste. Di negara tersebut, WIKA berharap bisa menggarap beberapa proyek seperti proyek konstruksi jalan dan perumahan.
Dia berharap kontribusi proyek-proyek luar negeri ini bisa semakin besar dari tahun ke tahun. "Mungkin tahun ini kontribusinya Rp 500 miliar ke pendapatan. Tahun depan diharapkan lebih banyak dengan adanya bidikan proyek luar negeri baru," imbuh Natal.
WIKA sendiri menargetkan perolehan pendapatan di 2014 sebesar Rp 18,93 triliun atau naik 23% dari tahun 2013. Sementara laba bersih tahun ini diproyeksi sebesar Rp 678,65 miliar, naik 22% year on year (yoy).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News