kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Wijaya Karya Beton IPO akhir Maret mendatang


Kamis, 16 Januari 2014 / 18:56 WIB
Wijaya Karya Beton IPO akhir Maret mendatang
ILUSTRASI. Sejumlah tenaga kesehatan memeriksa kesehatan sebelum menerima vaksin Booster dosis kedua di Rumah Sakit Umum Daerah Matraman, Jakarta,


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton dipastikan akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir Maret mendatang. Siang tadi, (16/1), Wijaya Karya Beton melakukan mini expose ke pengawas pasar modal tersebut.

Direktur Keuangan Wijaya Karya BetonĀ  Entus Asnawi M menyebutkan, pihaknya menggunakan buku September 2013 untuk pelaksanaan IPO tersebut. Lalu setelah menjalankan proses di BEI, Wijaya Karya Beton akan mendatangi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Entus bilang, pihaknya akan melepas saham lebih dari 20%. Sebelumnya disebut bahwa, Wijaya Karya Beton berencana melepas 27,5% saham terhadap total modal disetor dan ditempatkan. Kemudian, anak usaha dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) ini mengincar dana segar sekitar Rp 1,5 triliun.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen, mengatakan bahwa, Wijaya Karya Beton akan memanfaatkan dana untuk ekspansi dan modal kerja. Hanya saja, pihak Wijaya Karya Beton tak menjelaskan rencana penggunaan dana tersebut secara rinci.

BEI pun meminta calon emiten tersebut untuk memberi kelengkapan dan memaparkan di pertemuan mendatang. Untuk perhelatan ini, Wijaya Karya Beton telah menunjuk 4 penjamin emisi. Ini antara lain Mandiri Sekuritas, Danareksa Sekuritas, Bahana Securities, dan Sucorinvest Central Gani.

Pada posisi September 2013, aset Wijaya Karya Beton tercatat Rp 2,4 triliun. Liabilitasnya terlihat cukup besar di angka Rp 1,71 triliun. Padahal, ekuitasnya cuma Rp 720,95 miliar. Ini membuat rasio utang terhadap modal atau Debt to Equity Ratio (DER) Wijaya Karya Beton tercatat 2,3 kali.

Analis Phintraco Securities Setiawan Efendi menyebut, saham Wika Beton ini nantinya dapat menjadi salah satu saham yang layak dikoleksi. Pasalnya, induk usaha perusahaan tersebut merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ia pun meyakini IPO Wika Beton ini dapat terserap oleh pasar dengan baik.

Jika ingin terserap dengan baik, Setiawan melihat bahwa Wika Beton perlu menawarkan harga saham sekitar Rp 500 sampai Rp 1.000 per lembar. "Kalau di atas Rp 1.000 akan sulit dengan kondisi pasar seperti ini," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×