kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wijaya Karya (WIKA) catatkan kontrak baru sekitar 23% dari target


Minggu, 14 Juli 2019 / 13:22 WIB
Wijaya Karya (WIKA) catatkan kontrak baru sekitar 23% dari target


Reporter: Aloysius Brama | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA - Hingga semester I-2019, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) baru mendapatkan kontrak baru sekitar 23% dari target.

Sekretaris perusahaan WIKA, Mahendra Vijaya menyebut, nilai kontrak yang berhasil dikantongi oleh emiten konstruksi plat merah itu sepanjang paruh pertama tahun ini sebesar Rp 14,7 triliun. “Proyek itu disumbang dari beberapa proyek baik dalam negeri maupun luar negeri,” kata Mahendra, Sabtu (13/7).

Lebih lanjut, Mahendra merinci kontrak baru WIKA sepanjang semester I tahun berjalan. WIKA baru saja memperoleh pekerjaan konstruksi jalan tol Serpong-Balaraja seksi 1A senilai Rp 890 miliar.

Baca Juga: PUPR: Tanggul laut Jakarta bakal jadi Tol Bekasi-Banten

Sebelumnya, WIKA juga mendapatkan kontrak pengerjaan proyek site development RDMP RU V – EPC senilai Rp 263, 26 miliar. Disamping itu, ada juga kontrak proyek konstruksi lanjutan ITDC senilai Rp 195,84 miliar.

Dari manca negara, WIKA juga meraih beberapa proyek baru. Yang terbesar adalah proyek pengerjaan 1185 unit landed house di wilayah Ourgla, Aljazair. Proyek itu memiliki nilai sebesar Rp 506 miliar.

Selain dari Afrika, WIKA juga meraup kontrak dari Malaysia dan Taiwan. Untuk proyek yang ada di Malaysia, WIKA menjadi kontraktor untuk proyek Sarawak Coastal Road, Saribas. Nilai kontrak itu sebesar RP 383,01 miliar. Sedangkan untuk proyek di Taiwan, WIKA mengerjakan konstruksi MRT Station Sanying Line senilai Rp 226,74 miliar.

Baca Juga: WSKT mengaku tak butuh persiapan khusus sebelum gabung ke holding BUMN infrastruktur

Meski masih bisa dibilang mini, Mahendra menyebut perusahaannya belum berencana untuk merevisi target tahun. WIKA mencanangkan target baru senilai Rp 61,4 triliun sepanjang tahun 2019. “Kita masih optimis target perolehan kontrak baru bisa tercapai tahun,” tandas Mahendra.

Mahendra menyebut sisa dari target kontrak baru bisa terpenuhi pada semester dua nanti. Ia mengaku, WIKA sudah mengincar beberapa proyek baru terutama kontrak dari proyek transportasi massal berbasis rel seperti MRT dan LRT.

“Selain itu, kita juga incar beberapa proyek lain seperti konstruksi ruas jalan tol di Pulau Jawa serta pekerjaan energy and industrial plant,” tandas Mahendra.

Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) prediksi bisa menangkan tender 30% dari yang diikuti

Mahendra sendiri juga sudah memperkirakan berapa potensi nilai kontrak baru dari proyek-proyek yang akan diincar tersebut. “Untuk proyek MRT potensinya bisa lebih dari Rp 20 triliun. Sedangkan untuk pekerjaan storage tank di Indonesia Timur bisa sekitar Rp 2 triliun,” kata Mahendra.

Asal tahu, untuk tahun ini WIKA mengincar pendapatan dan laba bersih masing-masing sebesar RP 42,13 triliun dan Rp 3,01 triliun. Untuk bisa mendongkrak kinerja, WIKA menganggarkan capex sebesar Rp 22 triliun.

Sayangnya, serapannya pun belum maksimal. Kontan.co.id mencatat, realisasi capex WIKA masih berada di bawah Rp 1 triliun. Momentum pemilihan umum yang berdekatan dengan Idul Fitri disebut-sebut menjadi sebab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×