Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rencana PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) untuk mengantarkan anak usahanya, yakni WIKA Beton, terus berlanjut. Bahkan, bisa dibilang perhelatan initial public offering WIKA Beton dipastikan tidak akan batal.
Adji Firmantoro, Direktur Keuangan WIKA mengaku, saat ini baik tim internal, pihak underwriter, hingga lembaga penunjang lainnya pun sudah mulai bekerja mengurusi proses IPO WIKA Beton. "Jadi besok, tanggal 10 Januari, paling telat 13 Januari, kami mau ke OJK sampaikan proposal IPO," imbuhnya, (9/1).
Kepastian WIKA Beton untuk menggelar hajatan IPO memang bukan tanpa alasan. Soalnya, IPO WIKA Beton menggunakan buku September 2013 dan akan kadaluarsa pada Maret 2014. Jika sudah kadaluarsa, prosesnya IPO terpaksa harus diulang dari awal.
Alasan kedua adalah, ekspansi WIKA Beton tahun ini bakal digenjot. Ada beberapa agenda utama yang bakal dikerjakan WIKA Beton sepanjang tahun ini seperti akusisi di Batam senilai Rp 250 miliar, penambahan kapasitas pabrik dengan nilai investasi sekitar Rp 200 miliar, dan penambahan lahan sekitar Rp 50 miliar.
Semua ekspansi itu bakal didanai oleh belanja modal WIKA Beton yang dianggarkan mencapai Rp 1,01 triliun untuk tahun buku 2014. Anggaran itu pun melonjak besar, naik 113% jika dibandingkan anggaran belanja modal WIKA Beton periode 2013, Rp 475 miliar.
Namun, manajemen belum mau mengungkapkan target nilai yang bisa diperoleh dari IPO ini. Tapi, bisa dipastikan, sebagian besar sumber pendanaan capex WIKA Beton akan diambil dari perhelatan IPO.
Catatan saja, tahun 2013 lalu WIKA beton mampu mencetak laba bersih sekitar Rp 240 miliar. "Dengan semua aksi korporasinya, tahun ini laba bersihnya bisa naik jadi Rp 280 miliar," pungkas Adji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News