Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) berusaha ngebut' guna mengantarkan anak usahanya, yakni PT WIKA Beton segera menggelar perhelatan initial public offering (IPO).
Wajar saja jika WIKA ingin segera WIKA Beton segera IPO. Sebab, WIKA Beton diajukan IPO dengan menggunakan buku September, sehingga pembukuan yang dijadikan valuasi IPO akan kadaluarsa pada Maret tahun ini.
Sebelumnya, manajemen juga menjanjikan akan bertemu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menyampaikan perihal terkait IPO ini. "Sudah, pada Jumat kemarin kami sudah ke OJK," imbuh Natal Argawan, Sekretaris Perusahaan WIKA, kepada KONTAN, (13/1).
Sayangnya, manajemen enggan memberikan perincian perkembangan aksi korporasi anak usahanya itu. Akan tetapi, Natal memastikan, jika proses dan eksekusi IPO tetap dilakukan. Soalnya, selain mengejar tenggat waktu kadaluarsanya pembukuan, kebutuhan dana ekspansi WIKA Beton tahun ini terbilang besar.
Ada beberapa ekspansi yang bakal dilakukan WIKA Beton sepanjang tahun ini, mulai dari pembelian lahan, penambahan kapasitas produksi pabrik, hingga akuisisi. Semua dana ekspansi tersebut rencananya bakal ditutup dari belanja modal WIKA Beton. Tahun ini rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) untuk belanja modal WIKA Beton dipatok pada angka Rp 1,01 triliun.
Melalui perhelatan IPO itu, manajemen menargetkan perolehan duit segar diatas RKAP, yaitu sekitar Rp 1,4 triliun hingga Rp 1,5 triliun. Mandiri Sekuritas, Bahana Securities, Danareksa Sekuritas, dan Sucorinvest Central Gani ditunjuk sebagai penjamin emisi IPO WIKA Beton.
"Tapi, update -nya lagi nanti, ya. Harusnya kami rapat dengan orang WIKA Beton besok, tapi besok, kan, libur," tandas Natal.
Dimintai konfirmasi secara terpisah, Hoesen selaku Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), menyambut baik rencana WIKA Beton untuk mencatatkan sahamnya di bursa. Tapi, seharusnya WIKA Beton melakukan mini expose terlebih dahulu kepada otoritas BEI, baru kemudian bisa mendaftarkan proposal IPO ke OJK.
Namun, hingga saat ini Hoesen mengaku belum mendengar kabar dari WIKA Beton kapan akan menggelar mini expose. "Karena punya pemerintah jadi mungkin mereka ngobrol-ngobrol dulu kali, ya, jadi seharusnya, sih, bisa pekan ini," tambahnya.
Senada dengan Hoesen, Ito Warsito, Direktur Utama BEI menyambut positif perkembangan IPO WIKA Beton yang menurutnya sudah direncanakan sejak enam tahun yang lalu. Lamanya proses karena WIKA Beton masih bagian dari perusahaan pemerintah, yang artinya banyak sekali pemangku beserta konflik kepentingannya disitu.
"Kami tunggu IPO -nya, supaya bisa seperti Krakatau Steel dan Latinusa, induk dan anak usaha pelat merah yang IPO," pungkas Ito.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News