kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Wijaya Karya Beton banyak ekspansi demi kinerja kokoh


Sabtu, 10 Maret 2018 / 16:52 WIB
Wijaya Karya Beton banyak ekspansi demi kinerja kokoh
ILUSTRASI. WIKA Beton


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto

Target kontrak baru

Tahun ini, WTON menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 680 miliar. Di mana separuh dana capex akan digunakan untuk membangun prasarana, seperti membeli tanah, guna membangun Tower WTON.

Selanjutnya, sisanya akan digunakan untuk menambah kapasitas produksi, dengan membeli cetakan beton dan menambah tambang terbuka (quarry). Mohammad bilang, saat ini WTON sudah memiliki tiga lokasi tambang terbuka guna memproduksi raw material beton.

Sementara, penambahan cetakan beton bakal disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, karena perusahaan ini hanya memproduksi beton sesuai dengan pesanan. Tak ketinggalan, capex juga akan digunakan untuk melakukan peremajaan mesin pabrik.

Asal tahu saja, pada Februari lalu, WTON sudah mengantongi kontrak baru Rp 560 miliar. Jika dihitung dari awal tahun, maka total perolehan kontrak WTON hingga Februari 2018 mencapai Rp 1,2 triliun. WTON menargetkan, kontrak baru yang dapat diraih hingga akhir tahun mencapai Rp 7,6 triliun.

Sementara, carry over yang ada mencapai Rp 5,4 triliun. Itu artinya, kontrak yang WTON hadapi sebesar Rp 6,6 triliun. Hingga bulan kedua, mayoritas kontrak baru perusahaan ini berasal dari swasta. "Untuk kontrak terbesar kami peroleh dari proyek pembangunan pengamanan Muara Sungai Ijo Kebumen senilai Rp 41 miliar," ungkap Mohammad.

Karena itu, perusahaan ini masih optimistis kinerja di 2018 kembali cemerlang. Hingga akhir tahun, Mohammad berharap bisa mendapat banyak perolehan kontrak jangka panjang.

Kontrak jangka panjang diharapkan bisa diperoleh untuk membawa carry over di 2019. Adanya Pemilu Presiden di 2019 biasanya membuat swasta cenderung wait and see membangun. "Kami akan maksimalkan perolehan di 2018 yang bisa dikerjakan hingga 2019," lanjut dia.

Perusahaan pelat merah ini juga sedang mengkaji proses akuisisi, yang mungkin akan dilakukan lewat anak usaha. Perusahaan ini berharap di tahun ini ada salah satu anak usaha WTON yang akan mengakuisisi atau membeli aset perusahaan lain.

WTON juga sudah pasang target pertumbuhan pendapatan bisa di atas 20%. Hal ini didukung keinginan WTON untuk mengembangkan usaha non precast. Perusahaan ini juga ingin mengembangkan penjualan pada inovasi teknologi terbaru penyambung balok pada bangunan.

Teknologi inner boring sudah dikenalkan dalam proyek pembangunan RS Saint Carolus, Jakarta Pusat. Dengan teknologi tersebut bangunan tersebut lebih tahan goncangan bila terjadi gempa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×