kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Liabilitas Wijaya Karya Beton melonjak 98%, ini sebabnya


Senin, 05 Maret 2018 / 11:04 WIB
Liabilitas Wijaya Karya Beton melonjak 98%, ini sebabnya
ILUSTRASI. WIKA Beton


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) mencetak kinerja ciamik sepanjang tahun lalu. Anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ini mencatatkan pendapatan bersih Rp 5,36 triliun, melonjak 54% jika dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar Rp 3,48 triliun.

Laba bersih produsen beton ini tumbuh 23,48% menjadi Rp 337,12 miliar. Beriringan dengan kinerja yang makin kokoh, WTON juga mencatat lonjakan liabilitas.

Liabilitas WTON per 31 Desember 2017 naik 98,91% year on year (yoy) menjadi Rp 4,32 triliun. Lonjakan liabilitas ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kenaikan aset yang mencapai 51,57% yoy menjadi Rp 7,07 triliun.

Direktur Keuangan WTON Mohammad Syafii mengatakan, ada beberapa pemicu melonjaknya liabilitas dan aset perusahaan. "Adanya kenaikan liabilitas sebesar 98,91% disebabkan kenaikan pinjaman jangka pendek sebesar 256,10% dibandingkan dengan tahun sebelumnya," ungkap Syafii dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (5/3).

Per 31 Desember 2017 tercatat pinjaman jangka pendek WTON sebesar Rp 1,25 triliun. Utang usaha juga naik 84,21% yoy menjadi Rp 1,22 triliun. Sementara itu, tercatat pula kenaikan biaya akan dibayar sebesar 97,16% yoy menjadi Rp 908,28 miliar.

Syafii melanjutkan, uang muka pelanggan juga naik 142,33% yoy. Hal ini disebabkan penerimaan uang muka atas kontrak-kontrak yang baru didapat di akhir periode.

Di sisi aset, terjadi kenkaikan kas dan setara kas sebesar 86,36% yoy. “Pencairan utang banyak di akhir periode,” imbuh Syafii.

Ditambah lagi, tercatat kenaikan piutang sebesar 86,61% yoy menjadi Rp 1,22 triliun. Pendapatan akan diterima juga naik 226,40% yoy. Pasalnya, prestasi pekerjaan di akhir tahun belum dapat ditagihkan karena kelengkapan tagihan masih dalam proses.

Syafii juga mencatat adanya kenaikan persediaan sebesar 48,92% yoy menjadi Rp 1,02 triliun. Hal ini disebabkan peningkatan produksi atas kontrak yang diterima di akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×