Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi
Sehingga, meski bagus bagi keuangan WSKT, proses transaksi divestasi ini perlu dicermati kembali. Waskita Karya sendiri di 2021 ini menargetkan bisa mendivestasi 9 ruas tol dengan target dana Rp 10 triliun-Rp 11 triliun dan pengurangan utang melalui dekonsolidasi jalan tol setidaknya Rp 20 triliun.
Lebih lanjut, Dennies sendiri melihat kinerja WSKT di 2020 berada di bawah ekspektasi. Sehingga dia merekomendasikan hold untuk saham ini. "Karena di atas kertas, konstruksi BUMN yang lain masih lebih baik untuk saat ini," jelas dia.
Baca Juga: Meksi penjualan turun, laba bersih Ekadharma (EKAD) tumbuh 26,76% pada 2020
Menurut Dennies, dari sisi solvabilitas memang WSKT dinilai paling rendah kemampuannya. Hal ini disebabkan pada masa konstruksi sedang sangat berkembang, WSKT terlalu agresif untuk mengambil proyek dan pembiayaannya selalu dari utang. Maka ketika sektor konstruksi turun seperti saat ini, saham WSKT jatuh paling dalam.
Pada perdagangan Selasa (13/4) saham WSKT ditutup menguat 2,03% ke level Rp 1.005.
Selanjutnya: Harga jual batubara diproyeksi naik, Bayan Resources (BYAN) kerek target kinerja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News