Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto
Tahun ini, WSBP akan tetap mempertahankan kinerjanya, baik dari sisi pendapatan usaha, laba, dan nilai kontrak baru.
“Pada 2019, perseroan menargetkan laba naik sekitar 19% dibandingkan 2018. Perusahaan juga menargetkan nilai kontrak baru 2019 sebesar Rp 10,39 triliun, baik dari proyek internal maupun eksternal,” kata Direktur Utama WSBP Jarot Subana dalam keterangan pers yang diterima kontan.co.id, Rabu (6/2).
Perseroan optimistis pendapatan 2019 mencapai Rp 9,37 triliun dan laba bersih Rp 1,31 triliun. Adapun anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini sebesar Rp 922,96 miliar.
Sementara itu, pada akhir 2018, WSBP telah menerima pembayaran sebesar Rp 1,8 triliun untuk proyek turnkey jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) dan proyek lainnya.
Dengan pembayaran tersebut, Waskita Precast dapat menutup akhir 2018 dengan membukukan arus kas (cashflow) operasional positif yang signifikan sekitar Rp 1,4 triliun, dibandingkan 2017 yang minus Rp 2,4 triliun dan 2016 yang minus Rp 3 triliun.
"Pada 2018, arus kas dari operasional perusahaan surplus. Penerimaan termin yang masuk sampai November sebesar Rp 9,6 triliun, lalu kami terima lagi termasuk dari proyek lainnya sebesar Rp 1,8 triliun pada akhir 2018. Jadi, totalnya sekitar Rp 11,4 triliun,” ungkap Direktur Keuangan WSBP Anton YT Nugroho.
WSBP telah menuntaskan proyek tol Becakayu yang merupakan proyek turnkey pertama perseroan. Proyek turnkey memiliki margin yang lebih besar dibandingkan non-turnkey. Namun, sebagai kompensasi, kontraktor harus siap pendanaan sampai proyek selesai.