kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Turun, Hentikan Kenaikan Mingguan Beruntun Akibat Efek The Fed


Sabtu, 24 Juni 2023 / 05:27 WIB
Wall Street Turun, Hentikan Kenaikan Mingguan Beruntun Akibat Efek The Fed
ILUSTRASI. Wall Street melemah pada hari Jumat, menutup pekan yang didominasi oleh kesaksian Ketua Federal Reserve Jerome Powell.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street melemah pada hari Jumat, menutup pekan yang didominasi oleh kesaksian Ketua Federal Reserve Jerome Powell. Orang nomor satu di bank sentral Amerika Serikat (AS) ini mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih lanjut dengan hati-hati.

Ketiga indeks saham utama AS melemah dalam aksi jual yang luas. Saham megacap yang sensitif terhadap bunga membebani indeks komposit Nasdaq yang sarat teknologi, dipimpin oleh Microsoft Corp, Tesla Inc dan Nvidia Corp.

Jumat (23/6), Dow Jones Industrial Average turun 219,28 poin atau 0,65% menjadi 33.727,43. Indeks S&P 500 melemah 33,56 poin atau 0,77% menjadi 4.348,33. Nasdaq Composite turun 138,09 poin atau 1,01% menjadi 13.492,52.

Dengan sedikit katalis penggerak pasar minggu ini selain kesaksian kongres Powell, ketiga indeks membukukan kerugian mingguan, mengakhiri reli selama seminggu. Nasdaq menghentikan kenaikan beruntun delapan minggu, terpanjang sejak Maret 2019, sementara S&P 500 memecahkan reli lima minggu, terpanjang sejak November 2021.

Baca Juga: IHSG Terjun 0,88% Sepanjang Pekan ini, Simak Proyeksinya untuk Pekan Depan

S&P 500 dan Nasdaq mencatat penurunan persentase mingguan terbesar sejak awal Maret, ketika krisis likuiditas perbankan regional melanda. Indeks S&P 500 turun 1,75% dalam sepekan. Sedangkan Nasdaq melorot 2,11%. Dow Jones pun terpangkas 1,98% dalam sepekan terakhir.

"(Reli) didorong oleh momentum, dengan partisipasi yang cukup luas, dan tidak ada yang mengejutkan tentang pasar yang mengambil jeda, dan jeda tersebut cukup teratur," kata Ross Mayfield, analis strategi investasi di Baird di Louisville, Kentucky kepada Reuters

Presiden Fed San Francisco Mary Daly kemarin mengatakan bahwa dua kenaikan suku bunga lagi tahun ini adalah proyeksi yang sangat masuk akal. Dia turut menekankan seruan Powell untuk lebih berhati-hati dalam keputusan kebijakan.

Presiden Fed Atlanta Tom Barkin mengatakan Kamis malam dia tidak yakin inflasi berada di jalur yang stabil turun ke target 2%. Tetapi dia tidak akan memprediksi hasil dari pertemuan kebijakan bulan Juli bank sentral.

Menurut FedWatch CME, pasar keuangan meramalkan kemungkinan 74,4% bahwa Fed akan melanjutkan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin lagi pada pertemuan Juli.

Baca Juga: IHSG Melemah 0,19% ke 6.639 Pada Jumat (23/6), INKP, MDKA, JPFA Top Gainers LQ45

"Anda mungkin dapat mengandalkan kenaikan suku bunga bulan depan, tetapi kenaikan kedua itulah yang membuat pasar skeptis," tambah Mayfield. Dia menyebut data ekonomi kemungkinan tidak mendukung kenaikan kedua suku bunga pada rapat The Fed di bulan September mendatang.

Pada perdagangan yang berakhir pagi ini, seluruh 11 dari sektor S&P 500 utama melemah. Sektor utilitas menderita persentase kerugian terbesar.

Saham cip membebani saham teknologi. Indeks Philadelphia SE Semiconductor meluncur 1,8%. Pasar mobil bekas Carmax Inc membukukan laba kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, membuat sahamnya melonjak 10,1%.

Starbucks Corp turun 2,5% setelah serikat pekerjanya mengatakan sekitar 3.500 pekerja AS akan mogok minggu depan untuk memprotes larangan dekorasi bulan Pride.

Indeks Volatilitas Pasar CBOE, ukuran kecemasan investor menetap di 0,53 poin di 13,44, memantul dari level terendah 3,5 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×