kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Wall Street Melemah, Yield Treasury AS Naik Imbas Spekulasi Kenaikan Bunga The Fed


Selasa, 28 Februari 2023 / 21:42 WIB
Wall Street Melemah, Yield Treasury AS Naik Imbas Spekulasi Kenaikan Bunga The Fed
ILUSTRASI. Indeks utama Wall Street melemah pada awal perdagangan Selasa (28/2), karena imbal hasil treasury AS melanjutkan kenaikan. REUTERS/Andrew Kelly


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street melemah pada awal perdagangan Selasa (28/2), karena imbal hasil treasury AS melanjutkan kenaikan di tengah spekulasi kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed.

Mengutip Reuters, pada bel pembukaan, indeks Dow Jones Industrial Average turun 15,62 poin, atau 0,05% ke level 32.873,47, S&P 500 turun 5,05 poin, atau 0,13% ke level 3.977,19, sedangkan Nasdaq Composite turun 15,93 poin, atau 0,14% ke level 11.451,05.

Wall Street melemah, dipicu oleh kekhawatiran bahwa The Fed akan mempertahankan kebijakan hawkish, didukung data ekonomi AS yang kuat dan tanda-tanda kenaikan inflasi.

Baca Juga: Wall Street Sumringah: Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq Kompak Ditutup Menguat

Sehari sebelumnya, saham AS naik menyusul aksi jual besar-besaran pekan lalu.

"Kemarin kami mengadakan reli perburuan barang murah dan saya menduga itu bisa terjadi hari ini," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities.

"Tapi tentu saja, jika berita makro datang lebih kuat dari yang diharapkan, kita bisa melihat imbal hasil naik ke level tertinggi."

Data menunjukkan defisit perdagangan barang AS meningkat secara moderat di bulan Januari, dengan impor dan ekspor naik dengan kuat.

Pedagang mulai mempertimbangkan kemungkinan kenaikan suku bunga 50 basis poin yang lebih besar pada bulan Maret, meskipun peluangnya tetap rendah sekitar 23%.

BofA Global Research memperingatkan The Fed bahkan dapat menaikkan suku bunga hingga hampir 6%.

Baca Juga: Wall Street Ditutup Sedikit Menguat Usai Aksi Jual Terburuk di Pekan Lalu

Imbal hasil obligasi AS bertenor dua tahun, yang melacak ekspektasi investor dari jalur suku bunga, naik menjadi 4,8%, diperdagangkan tepat di bawah level tertinggi hampir empat bulan di sesi sebelumnya.

"Kita berbicara tentang inflasi yang lebih kaku dalam ekonomi dan suku bunga yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama. Pasar tampaknya masih berpikir bahwa kita akan mendapatkan penurunan suku bunga dalam 12 bulan ke depan dan bukti tidak mendukung itu," kata Michael Hewson, kepala analis pasar di CMC Markets.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×