kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Tertekan Awal Perdagangan Kamis (19/1), Kinerja Emiten Diramal Memburuk


Kamis, 19 Januari 2023 / 21:51 WIB
Wall Street Tertekan Awal Perdagangan Kamis (19/1), Kinerja Emiten Diramal Memburuk
ILUSTRASI. Wall Street turun di awal perdagangan Kamis (19/1) setelah data ekonomi yang lemah memicu kekhawatiran resesi.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street turun di awal perdagangan Kamis (19/1) setelah data ekonomi yang lemah memicu kekhawatiran resesi. Sementara investor menunggu komentar dari lebih banyak pejabat Federal Reserve untuk petunjuk tentang jalur pengetatan moneter bank sentral.

Kamis (19/1) pukul 21.31 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,63% ke 44.087. Indeks S&P 500 turun 0,58% ke 3.905. Sedangkan Nasdaq Composite turun 0,53% ke 10.899.

Data pada hari Rabu menunjukkan penjualan ritel, harga produsen, dan produksi di pabrik-pabrik AS turun lebih dari yang diperkirakan pada bulan Desember. Sementara output bulan November juga melemah, menambah kekhawatiran perlambatan ekonomi.

Hal ini menyebabkan S&P 500 dan Dow mencatat penurunan persentase harian terbesar mereka dalam lebih dari sebulan di sesi sebelumnya. Komentar dari pembicara Fed yang menyoroti perbedaan antara estimasi suku bunga akhir dari bank sentral dan ekspektasi pasar.

Baca Juga: Bank Indonesia Menaikkan Suku Bunga, Rupiah Spot Melemah Hari Ini (19/1)

Presiden Fed St. Louis James Bullard dan Presiden Fed Cleveland Loretta Mester menekankan perlunya menaikkan suku bunga di atas 5% untuk menurunkan tingkat inflasi. Sementara pasar uang memperkirakan tingkat puncak suku bunga 4,85% pada bulan Juni, dengan kenaikan suku bunga 25 basis poin dipanggang untuk bulan Februari.

"Untuk kali ini, berita buruk benar-benar berita buruk karena implikasinya terhadap suku bunga. Penjualan ritel yang lemah menunjukkan ketahanan konsumen mungkin telah melampaui titik puncaknya," kata Russ Mould, direktur investasi di AJ Bell kepada Reuters.

Mould menambahkan bahwa penjualan ritel yang merosot bisa menunjukkan bahwa ekonomi AS sulit untuk mencapai soft landing.

Angka pembangunan perumahan bulan Desember, klaim pengangguran mingguan dan Survei Manufaktur Fed Philadelphia untuk bulan Januari, yang dirilis hari ini akan memberikan lebih banyak petunjuk tentang kekuatan ekonomi AS.

Baca Juga: IHSG Diramal Lanjutkan Penguatan pada Jumat (20/1), Simak Rekomendasi Sahamnya

Investor juga fokus pada musim pendapatan kuartal keempat. Netflix Inc, American Airlines Group Inc, Procter & Gamble Co dan Truist Financial Corp di antara perusahaan yang melaporkan kinerja keuangan pada hari hari ini.

Analis sekarang memperkirakan pendapatan perusahaan S&P 500 turun 2,6% secara tahunan untuk periode Oktober-Desember 2022, menurut data Refinitiv. Prediksi ini lebih buruk jika dibandingkan dengan penurunan 1,6% di awal tahun.

Harga saham Tesla Inc turun 2% dalam perdagangan premarket. Penurunan harga saham Tesla memimpin penurunan di antara saham-saham pertumbuhan seperti Apple Inc, Amazon.com Inc, dan Microsoft Corp, yang sahamnya turun antara 0,6% dan 1,0%.

Piper Sandler memangkas target harga saham Tesla menjadi US$ 300 dari sebelumnya US$ 340.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×