kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Wall Street Mixed,S&P 500 Nyaris Stagnan Saat Investor Menanti Rilis Data Ekonomi AS


Kamis, 09 Maret 2023 / 05:40 WIB
Wall Street Mixed,S&P 500 Nyaris Stagnan Saat Investor Menanti Rilis Data Ekonomi AS


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street ditutup variasi alias mixed pada akhir perdagangan Rabu (8/3), dengan indeks S&P 500 naik tipis, sementara Dow Jones turun, karena investor menghadapi pesan beragam dari Gubernur Federal Reserve Jerome Powell. Investor juga menanti rilis data tenaga kerja dan inflasi yang diperkirakan akan menentukan jalur kenakan suku bunga bank sentral ke depan.

Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 58,06 poin, atau 0,18% ke level 32.798,4; S&P 500 naik 5,64 poin, atau 0,14% ke level 3.992,01; dan Nasdaq Composite naik 45,67 poin, atau 0,4% ke level 11.576,00.

Di antara 11 sektor utama S&P, tujuh sektor ditutup lebih tinggi. Sektor energi, mencatat penurunan terbesar, yakni 1% karena harga minyak turun. Sedangkan sektor real estat mencatat kenaikan terbesar yakni 1,3%.

Baca Juga: Wall Street Menguat di Awal Perdagangan Rabu (8/3)

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 10,3 miliar saham dengan rata-rata 10,90 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Mengutip Reuters, Powell kembali menegaskan pesannya tentang kenaikan suku bunga yang lebih tinggi dan berpotensi lebih cepat, dalam hari kedua kesaksiannya di depan Kongres Rabu (8/3).

Tetapi Powell mengatakan, diskusi masih terus berjalan, dan keputusan akan bergantung pada data yang akan dirilis sebelum pertemuan kebijakan bank sentral Maret.

Saham telah jatuh lebih dari 1% pada hari Selasa setelah komentar Powell membuat investor secara dramatis meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan Maret, dengan mayoritas investor mengharapkan kenaikan suku bunga 25 basis poin sebelum Powell berbicara.

Data yang dirilis pada hari Rabu tidak banyak meredakan kekhawatiran tentang suku bunga yang lebih tinggi, karena data menunjukkan bahwa gaji swasta AS pada Februari naik lebih tinggi dari yang diperkirakan.

Laporan lain menunjukkan lowongan pekerjaan AS turun kurang dari yang diharapkan pada bulan Januari dan data untuk bulan sebelumnya direvisi lebih tinggi. 

Ini menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang terus-menerus ketat yang memicu kekhawatiran bahwa hal ini akan membuat Fed berada di jalur yang tepat untuk menaikkan suku bunga lebih lama.

"Investor mencerna kesaksian Gubernur The Fed Powell kepada Kongres dan data menunjukkan bahwa pasar kerja tetap cukup panas," kata Tom Hainlin, ahli strategi investasi nasional di Manajemen Kekayaan Bank AS, di Minneapolis.

Baca Juga: Powell: The Fed Mungkin Perlu Menaikkan Suku Bunga Lebih Tinggi dan Cepat

Hainlin melihat laporan non-farm payroll hari Jumat dan pembacaan inflasi minggu depan untuk bulan Februari sebagai kunci apakah kenaikan suku bunga berikutnya akan sebesar 25 basis poin atau 50 basis poin.

Para trader terus meningkatkan taruhan untuk kenaikan suku bunga Fed sebesar 50 basis poin akhir bulan ini, dengan fed fund berjangka baru-baru ini menunjukkan peluang sekitar 80% untuk kenaikan tersebut, naik dari sekitar 70% pada hari Selasa dan 31% pada hari Senin sebelum kesaksian pertama Powell, menurut alat FedWatch CME Group.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×