kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.754   6,00   0,04%
  • IDX 7.465   -14,67   -0,20%
  • KOMPAS100 1.154   -0,52   -0,05%
  • LQ45 915   1,16   0,13%
  • ISSI 226   -1,02   -0,45%
  • IDX30 472   1,60   0,34%
  • IDXHIDIV20 569   1,93   0,34%
  • IDX80 132   0,17   0,13%
  • IDXV30 140   1,00   0,72%
  • IDXQ30 157   0,29   0,18%

Wall Street Rebound di Menit Terakhir, Yellen Bersumpah untuk Melindungi Simpanan


Jumat, 24 Maret 2023 / 05:26 WIB
Wall Street Rebound di Menit Terakhir, Yellen Bersumpah untuk Melindungi Simpanan
ILUSTRASI. Wall Street


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street ditutup lebih tinggi pada hari Kamis (23/3). Pelaku pasar diyakinkan oleh Menteri Keuangan AS Janet Yellen's dengan memberi jaminan bahwa langkah-langkah akan diambil untuk menjaga simpanan warga Amerika tetap aman.

Melansir Reuters, Dow Jones Industrial Average naik 75,14 poin atau 0,23% menjadi 32.105,25, S&P 500 naik 11,75 poin atau 0,30% menjadi 3.948,72, dan Nasdaq Composite bertambah 117,44 poin, atau 1,01%, menjadi 11.787,40.

Dari 11 sektor utama S&P 500, hanya layanan komunikasi dan teknologi yang mengakhiri sesi lebih tinggi.

Baca Juga: CEO Citigroup Optimistis Akan Ketahanan Bank-Bank di AS Setelah Kebangkrutan

Asal tahu, ketiga indeks saham utama AS membalikkan reli sebelumnya, berubah menjadi merah sebelum kembali ke wilayah positif pada jam terakhir perdagangan saat Yellen melanjutkan pidato kongresnya.

Turunnya imbal hasil US Treasury, terutama penurunan 18 basis poin dalam imbal hasil nota dua tahun, membantu saham berbasis pertumbuhan mendorong Nasdaq menjadi yang terdepan.

"Anda mengamati pasar ini dan Anda melihatnya berubah arah dalam waktu singkat dan itu didasarkan pada interpretasi beberapa pelaku pasar atas apa yang dikatakan seseorang dan bagaimana hal itu memengaruhi perdagangan mereka," kata Thomas Martin, Manajer Portofolio Senior di GLOBALT Investments di Atlanta.

"Pasar secara keseluruhan memberi tahu Anda bahwa ada banyak cara berbeda untuk menginterpretasikan semua hal yang dikatakan orang."

Sesi perdagangan ini mengikuti gerakan boom-and-bust pada hari Rabu (22/3), setelah kenaikan suku bunga The Fed. Saat sesi tanya jawab selanjutnya dari Ketua The Fed Jerome Powell dan pidato Yellen di depan Kongres di mana dia mengesampingkan perlindungan menyeluruh untuk semua simpanan.

Kenaikan suku bunga oleh bank sentral di seluruh dunia telah menekan sektor perbankan, yang terlihat dari kegagalan SVB Financial Group dan Signature Bank baru-baru ini.

Kegelisahan di antara bank-bank daerah masih ada, dengan indeks KBW Regional Bank meluncur 3,0%.

Indeks bank S&P 500 merosot 1,2% ke level terendah sejak November 2020, dan sekarang telah jatuh lebih dari 40% dari rekor tertinggi pada Februari 2022.

Baca Juga: The Fed Kerek Suku Bunga di Tengah Gejolak Perbankan Dunia

Komentar dari Bank of England bahwa inflasi mungkin akan cepat memudar juga membantu harapan cahaya di ujung terowongan pengetatan bank sentral.

"Setiap bank sentral yang berada di jalur untuk menaikkan suku bunga," tambah Martin dari GLOBALT.

"Oleh karena itu mereka semua telah mengidentifikasi bahwa inflasi saat ini adalah masalah yang paling penting dan menimbulkan risiko paling besar terhadap sistem, sedangkan efek tingkat yang lebih tinggi pada stabilitas keuangan tidak terlalu memprihatinkan - meskipun tetap sangat memprihatinkan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×