Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
Di sisi lain, dengan valuasi mendekati level tertinggi 20 tahun, kinerja perusahaan dapat menjadi ujian penting apakah reli pasar saham telah berjalan sesuai fundamental.
Berdasarkan data Refinitiv, per Jumat (15/1), kinerja perusahaan yang tergabung dalam S&P 500 diperkirakan naik 24% pada 2021 setelah turun 15% pada 2020.
Sementara itu, data tenaga kerja terbaru memperlihatkan, jumlah warga AS yang mengajukan permohonan baru untuk tunjangan pengangguran turun menjadi 900.000 pada pekan lalu. Secara keseluruhan, jumlah klaim pengangguran tetap tinggi karena lonjakan pandemi Covid-19 yang meningkatkan risiko bahwa ekonomi.
Namun data lain menunjukkan sektor perumahan dan manufaktur sebagai wilayah kekuatan untuk membantu menopang perekonomian.
Baca Juga: IHSG bakal rebound, berikut rekomendasi saham hari ini (22/1)
"Kami memiliki momentum yang sangat kuat memasuki tahun ini dan memasuki pemerintahan Biden ... karena prospek pemeriksaan stimulus yang lebih besar dan lebih banyak pengeluaran secara umum," kata
Dari sisi pergerakan saham, Intel berhasil melonjak di akhir sesi karena laporan pendapatannya dirilis lebih awal dan memperkirakan kinerja dan pendapatan di kuartal pertama di atas ekspektasi. Saham pembuat chip tersebut ditutup naik 6,46%.
Sedangkan saham United Airlines Holdings Inc turun 5,73% setelah membukukan kerugian triwulanan keempat berturut-turut karena pandemi Covid-19 tetapi mengatakan pihaknya bertujuan untuk memotong sekitar $ 2 miliar dari biaya tahunan hingga 2023.
Ford Motor Co melonjak 6,17% memperpanjang kenaikan untuk hari kedua berturut-turut setelah Deutsche Bank menaikkan target harga pada saham pembuat mobil AS.
Selanjutnya: Simak rekomendasi saham BBCA, INTP, dan INDF untuk Jumat (22/1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News