Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street masih perkasa setelah dua dari tiga indeks utama, S&P 500 dan Nasdaq, ditutup ke rekor tertinggi pada Kamis (21/1). Sementara indeks Dow Jones melemah tipis di menit-menit terakhir perdagangan.
Kamis (21/1), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 12,37 poin atau 0,04% ke level 31.176,01. Sementara indeks S&P 500 menguat 1,22 poin atau 0,03% menjadi 3.853,07 dan indeks Nasdaq Composite ditutup naik 73,67 poin atau 0,55% ke 13.530,92.
Penguatan indeks S&P 500 dan Nasdaq didorong oleh optimisme tentang lebih banyak stimulus untuk pandemi di bawah pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden guna mendukung ekonomi setelah data pasar tenaga kerja menunjukkan pemulihan tipis.
Indeks Nasdaq berhasil menguat signifikan berkat lonjakan saham megacap seperti Alphabet Inc, Apple Inc dan Amazon.com Inc menjelang laporan pendapatan mereka dalam beberapa minggu mendatang.
Baca Juga: Wall Street bergerak tipis menunggu kebijakan awal Biden
Ini mengikuti lonjakan saham Netflix Inc pada hari Rabu (20/1) yang merevitalisasi penerima manfaat kebijakan "stay at home". Hal tersebut menambahkan US$ 262 miliar dalam kapitalisasi pasar secara keseluruhan ke kelompok saham FAANG, yang terdiri dari saham Facebook, Amazon, Apple, Netflix dan Google yang diwakilkan induknya Alphabet Inc.
"Mengingat kemungkinan lonjakan kasus Covid-19, investor akan kembali ke pedoman lama yang bekerja dengan baik pada waktu yang sama tahun lalu. Sektor teknologi berkinerja baik dan (begitu juga) apa pun yang terkait dengan bekerja dari rumah," kata Mohannad Aama, direktur pelaksana di Beam Capital Management LLC di New York.
Dalam pembalikan tren awal bulan ini, indeks pertumbuhan Russell 1000, yang mencakup saham-saham teknologi, jauh mengungguli nilai indeks Russell 1000, yang terdiri dari saham-saham cyclical seperti keuangan dan energi.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah meluncurkan beberapa inisiatif selama hari-hari pertamanya menjabat, termasuk meningkatkan pengujian dan peluncuran vaksin.
Sementara itu, pada akhir perdagangan, sektor teknologi, konsumen diskresioner dan layanan komunikasi seperti Alphabet dan Facebook, adalah satu-satunya sektor pada indeks S&P yang menguat.
Sementara sektor energi tergelincir 3,44% dan menjadi pemberat terbesar di antara 11 sektor pada indeks S&P utama. Hal ini terjadi menyusul berita Biden mencabut izin presiden terhadap proyek pipa minyak Keystone XL.