kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street perkasa, indeks S&P 500 dan Nasdaq kembali cetak rekor


Rabu, 02 September 2020 / 07:56 WIB
Wall Street perkasa, indeks S&P 500 dan Nasdaq kembali cetak rekor
ILUSTRASI. Wall Street menguat


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street tampil perkasa pada penutupan perdagangan Selasa (1/9). Bahkan, dua dari tiga indeks utama, S&P 500 dan Nasdaq Composite, kembali mencetak rekor penutupan tertinggi ditopang saham Apple dan Zoom Video yang melonjak. 

Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 215,61 poin atau 0,76%, ke level 28.645,66 dan S&P 500 menguat 26,34 poin atau 0,75%, menjadi 3.526,65 serta indeks Nasdaq Composite bertambah 164,21 poin atau 1,39% ke posisi 11.939,67.

Selain di topang kenaikan saham sektor teknologi, reli bursa saham Amerika Serikat (AS) juga terjadi setelah munculnya optimisme baru terhadap pembicaraan stimulus antara pemerintah dan parlemen. 

Laju kencang saham di sektor teknologi dipimpin oleh Zoom Video Communications Inc yang melonjak 40,8% setelah perusahaan konferensi video ini menaikkan perkiraan pendapatan tahunannya lebih dari 30% karena mengubah lebih banyak basis pengguna gratisnya yang besar menjadi langganan berbayar. 

Baca Juga: Wall Street menguat, ditopang aktivitas pabrik AS yang naik ke level tertinggi

Bersama dengan Amazon.com Inc, kenaikan saham Zoom memberikan dorongan terbesar Nasdaq untuk hari itu.

Sedangkan saham Apple Inc naik sedikit di bawah 4%, sehari setelah perusahaan melakukan stock splits. Kenaikan saham Apple juga terjadi berkat sebuah laporan yang mengatakan perusahaan telah meminta pemasok untuk membuat setidaknya 75 juta iPhone 5G untuk akhir tahun ini.

Greg Boutle, Head of Equity & Derivative Strategy BNP Paribas di New York mengatakan, keperkasaan saham perusahaan teknologi di awal bulan ini dipicu laporan bahwa sektor ini mendapat keuntungan dari tren bekerja di rumah atawa work from home (WFH) yang dipicu oleh pandemi virus corona. 

"Saat ini pasar melihat banyak momentum positif. Jika Anda mendapatkan data yang baik dan cukup baik saja dan apa pun dari lanskap politik yang tampaknya bergerak lebih ke arah kompromi, itu konstruktif bagi pasar," lanjut Boutle.




TERBARU

[X]
×