kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.521.000   11.000   0,73%
  • USD/IDR 15.656   -53,00   -0,34%
  • IDX 7.788   -1,42   -0,02%
  • KOMPAS100 1.207   0,14   0,01%
  • LQ45 955   0,37   0,04%
  • ISSI 235   -0,75   -0,32%
  • IDX30 493   0,55   0,11%
  • IDXHIDIV20 587   -1,48   -0,25%
  • IDX80 137   -0,05   -0,03%
  • IDXV30 143   -0,04   -0,03%
  • IDXQ30 163   -0,09   -0,06%

Wall Street Ditutup Turun Terseret Koreksi Sektor Teknologi & Kekhawatiran Suku Bunga


Kamis, 24 Oktober 2024 / 05:21 WIB
Wall Street Ditutup Turun Terseret Koreksi Sektor Teknologi & Kekhawatiran Suku Bunga
ILUSTRASI. wall street anjlok


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup melemah karena yield US Treasury yang meningkat menekan saham megacap dan investor menjadi kurang yakin tentang pemotongan suku bunga yang kuat dari Federal Reserve (The Fed), di tambah berita perusahaan menekan McDonald's dan Coca-Cola.

Rabu (23/10), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 409,94 poin atau 0,96% menjadi 42.514,95, indeks S&P 500 melemah 53,78 poin atau 0,92% ke 5.797,42 dan indeks Nasdaq Composite turun 296,47 poin atau 1,60% ke 18.276,65.

Di mana, dari 11 sektor pada indeks S&P, hanya sektor utilitas dan real estat yang cetak penguatan. Sektor barang konsumsi yang lebih luas melemah 1,82%, dan teknologi informasi turun 1,68%.

Sentimen utama yang tekan bursa saham Amerika Serikat (AS) datang setelah yield US Treasury tenor acuan 10-tahun mencapai titik tertinggi dalam tiga bulan dengan investor menilai kembali prospek pemotongan suku bunga The Fed selama beberapa bulan ke depan dengan latar belakang data ekonomi yang kuat dan pemilihan presiden yang akan datang.

"Pasar sedang berjuang untuk mencerna kenaikan yield terbaru ini," kata Adam Turnquist, Chief Technical Strategist LPL Financial. Dia menambahkan bahwa suku bunga yang lebih tinggi menekan saham.

Baca Juga: Wall Street Memerah Rabu (23/10), Saham McDonald's dan Coca-Cola Anjlok

Di antara saham-saham berkapitalisasi besar yang sensitif terhadap suku bunga, Nvidia anjlok 2,81%, Apple melemah 2,16%, Meta Platforms turun 3,15%, dan Amazon melemah 2,63%, dan menyeret indeks Nasdaq yang sarat teknologi.

Sementara itu, saham McDonald's anjlok 5,12% setelah infeksi E. coli yang terkait dengan hamburger Quarter Pounder-nya menewaskan satu orang dan membuat banyak orang sakit. 

Saham Coca-Cola juga turun 2,07% setelah perusahaan menegaskan kembali perkiraan pertumbuhan laba tahunannya meskipun mengharapkan pendapatan yang lebih tinggi.

"Pasar telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa, sehingga manajer portofolio mengamati sekeliling dan berkata: mungkin saya harus mengambil untung," kata Thomas Martin, Senior Portfolio Manager, Globalt Investments.

Saham Boeing turun 1,76% setelah pembuat pesawat itu melaporkan kerugian kuartalan sebesar US$ 6 miliar karena pemogokan yang melumpuhkan. Pekerja pabrik di Boeing akan memberikan suara di kemudian hari mengenai proposal kontrak baru yang dapat mengakhiri kebuntuan setelah lebih dari lima minggu.

Sementara itu, saham perusahaan semikonduktor Texas Instruments naik 4% setelah laba kuartal ketiganya mengalahkan perkiraan. Di sisi lain, saham AT&T naik 4,60% setelah memperoleh lebih banyak pelanggan nirkabel daripada yang diharapkan pada kuartal III-2024.

Saham Tesla, perusahaan pertama dari apa yang disebut Tujuh Perusahaan Luar Biasa yang dijadwalkan melaporkan hasil setelah penutupan pasar, ditutup melemah, tetapi naik 8% dalam perdagangan setelah jam kerja, karena mengalahkan perkiraan margin laba.

Baca Juga: IHSG Berpotensi Lanjut Melemah pada Kamis (24/10), Simak Rekomendasi Saham Untuk Esok

Indeks acuan S&P 500 mengalami penurunan harian ketiga berturut-turut.

Pasar AS mendekati level tertinggi sepanjang masa, tetapi kombinasi dari laporan kinerja, perubahan prospek kebijakan moneter, dan pemilihan presiden mendatang akan menguji reli tersebut dan dapat memicu volatilitas, kata para analis.

Presiden Richmond The Fed Thomas Barkin mengatakan, perjuangan bank sentral untuk mengembalikan inflasi ke target 2% mungkin memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan, sehingga membatasi pemotongan suku bunga.

Survei "Beige Book" The Fed menunjukkan aktivitas ekonomi AS sedikit berubah dari September hingga awal Oktober sementara perusahaan melihat peningkatan dalam perekrutan.

Selanjutnya: Klik sscasn.bkn.go.id untuk Cek Ranking dan Tahu Jumlah Pesaing SKD CPNS 2024

Menarik Dibaca: Cara Mencuci Handuk yang Benar, Pakai Air Dingin atau Panas?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×