kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street naik, Nasdaq mencetak rekor tertinggi lima kali bulan ini


Rabu, 24 Juni 2020 / 05:59 WIB
Wall Street naik, Nasdaq mencetak rekor tertinggi lima kali bulan ini
ILUSTRASI. Tiga indeks utama Wall Street naik dan Nasdaq mencetak rekor tertinggi lagi ditopang saham Apple Inc dan Amazon.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat pada perdagangan Selasa (23/6). Tiga indeks utama Wall Street naik dan Nasdaq mencetak rekor tertinggi lagi ditopang kenaikan harga saham Apple Inc dan Amazon.

Dow Jones Industrial Average menguat 0,50% ke 26.156,10. Indeks S&P 500 naik 0,43% ke 3.131,29. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,74% ke 10.131,27.

Nasdaq mencetak rekor tertinggi kelima pada bulan ini meski kasus virus corona di Amerika Serikat (AS) terus meningkat. Indeks Nasdaq ditopang oleh kenaikan harga saham Apple, diikuti Amazon dan Microsoft.

Baca Juga: IHSG hari ini berpeluang rebound, ini saham-saham yang layak diakumulasi beli

Data menunjukkan bahwa kontraksi sektor manufaktur dan jasa AS melambat pada bulan Juni. Penjualan rumah baru pun melonjak 16,6% pada bulan Mei, jauh melebihi estimasi kenaikan 2,9%.

"Efek kumulatif data ekonomi yang kita lihat membantu mendukung reli yang dipicu harapan pemulihan V-shaped yang terjadi di pasar saham," kata Mark Luschini, chief investment strategist Janney Montgomery Scott kepada Reuters.

Dia melihat bahwa data ekonomi yang muncul kemarin bisa mengangkat pasar saham meski ada sejumlah indikator ekonomi yang perlu waktu perbaikan seperti tingkat pengangguran, serta pemulihan industri pariwisata, perjalanan, dan hiburan. Luschini melihat kurangnya minat untuk lockdown ekonomi kembali meski kasus virus corona meningkat.

Baca Juga: IHSG diprediksi lanjut melemah Rabu (24/6), cermati saham rekomendasi analis berikut

Katalis negatif terakhir adalah laporan New York Times bahwa negara-negara Uni Eropa bersiap mencegah warga AS untuk masuk karena Paman Sam gagal mengontrol pandemi virus corona. Tapi, pembicaraan para pejabat pemerintah AS soal stimulus lanjutan menjadi penopang pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×