kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street mulai memasuki masa bullish


Rabu, 23 Januari 2013 / 07:39 WIB
Wall Street mulai memasuki masa bullish
ILUSTRASI. Pilihan harga mobil bekas Honda di bawah Rp 100 juta periode September 2021./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/07/03/2021.


Reporter: Rika Theo |

NEW YORK. Saham-saham Amerika Serikat menanjak setelah prediksi kinerja emiten lebih baik dari prediksi.

Indeks Standard & Poor's 500 naik 0,4% ke 1.492,51 dan indeks Dow Jones terangkat 0,5% ke 13.712,21.

Sejumlah emiten seperti Travelers, Freeport-McMoran, DuPont Co, dan Google Inc membukukan kinerja kuartal empat yang lebih baik dari estimasi.

"Negeri ini sedang di ambang ledakan kebesarannya. Kuncinya adalah ambil posisi jual untuk saham tahun ini," kata David Tepper, hedge-fund manager Appaloosa Management LP di Bloomberg TV.

Indeks S&P 500 sudah reli 4,7% di Januari. Reli ini merupakan kenaikan awal tahun terbaiknya sejak 1997. Pekan lalu, S&P melonjak ke level tertingginya sejak Desember 2007 setelah sejumlah emiten seperti General Electric Co. dan Goldman Sachs Group Inc. mencatat kinerja keuangan lebih bagus dari perkiraan.

Sebanyak 72% dari 76 perusahaan yang menyusun indeks itu melaporkan hasil kinerja yang melampaui proyeksi analis. Menurut data Bloomberg, rata-rata analis memprediksi laba emiten tumbuh 3,8% di kuartal keempat.

Data ekonomi

Semalam, penjualan rumah lama bulan Desember tak diduga jatuh 1% ke 4,94 juta dibanding setahun lalu. Namun, angka ini masih tetap penjualan rumah terbaik kedua sejak November 2009.

Tepper berkata ia bullish pada saham AS lantaran ekonomi bisa tumbuh 3% tahun ini. Ia menyarankan, investor membeli saham karena harganya secara historis tidak mahal. Saat ini, perusahaan-perusahaan AS memiliki utang sedikit, suku bunga rendah, kredit mencapai nilai penuh, dan risiko utama ekonomo global seperti krisis utang di Eropa sudah berkurang.

"Apapun yang terjadi di jangka pendek, tak ada satu pun yang menunjukkan jalan ke resistance terendah yang tidak lebih tinggi dari jangka menengah dan jangka panjang. KArenanya, saya akan mengakumulasi saham-saham yang diminati, seperti halnya indeks, di saat penurunan berikutnya," ujar Jeffrey Saut, chief investment strategist Raymond James & Associates di St. Petersburg, Florida.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×