kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45857,59   -6,81   -0.79%
  • EMAS1.368.000 0,59%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Menguat Saat Inflasi Produsen AS Turun


Kamis, 13 Juni 2024 / 21:15 WIB
Wall Street Menguat Saat Inflasi Produsen AS Turun
ILUSTRASI. Wall Street cenderung menguat pada hari ini dan memperpanjang kenaikan kemarin.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street cenderung menguat pada hari ini dan memperpanjang kenaikan kemarin. S&P 500 dan Nasdaq Composite menguat sementara Dow Jones Industrial Average memangkas kerugian karena data inflasi produsen yang lebih rendah dari perkiraan meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga dari Federal Reserve.

Reli pada saham-saham teknologi bertahan dalam perdagangan pra-pasar, menempatkan Nasdaq di jalur rekor pembukaan tertinggi.

Kamis (13/6) pukul 21.04 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,64% ke 38.459. Indeks S&P 500 menguat 0,07% ke 5.424. Sedangkan Nasdaq Composite naik 0,60% ke 17.712.

Saham Broadcom melonjak 13,5% setelah perusahaan menaikkan perkiraan pendapatan dari chip yang dirancang untuk operasi kecerdasan buatan. Broadcom juga mengumumkan pemecahan saham dengan rasio 1:10. Sementara harga saham Nvidia naik 2,7%.

Baca Juga: The Fed Diproyeksikan Pangkas Suku Bunga Sekali Tahun Ini, Begini Arah IHSG

Laporan Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) menunjukkan indeks harga produsen (PPI) AS secara tak terduga turun 0,2% secara bulanan di bulan Mei. Padahal, para ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan kenaikan 0,1%.

Sementara itu, jumlah warga Amerika yang mengajukan klaim baru tunjangan pengangguran meningkat ke level tertinggi dalam 10 bulan pada minggu lalu.

Pasar mengangkat taruhan pada awal bulan September untuk penurunan suku bunga menjadi di atas 70% dari 60% sebelum data dirilis, menurut alat FedWatch CME. Hal ini terjadi meskipun para pengambil kebijakan memproyeksikan hanya satu kali penurunan suku bunga tahun ini.

Sentimen investor juga didukung oleh data inflasi konsumen AS yang lebih lemah dari perkiraan pada hari Rabu dan pengakuan Ketua Fed Jerome Powell bahwa kemajuan telah dicapai dalam mengatasi tekanan harga.

"PPI adalah angka yang bagus... hal ini menunjukkan komentar The Fed bahwa inflasi telah menunjukkan tanda-tanda moderat, namun mereka masih perlu melihat lebih banyak tanda-tanda moderasi dalam inflasi," kata Robert Pavlik, manajer portofolio senior di Dakota Wealth kepada Reuters.

“Tetapi kami bergerak ke arah yang benar dan ini menunjukkan potensi penurunan suku bunga yang paling mungkin terjadi pada bulan September,” kata Pavlik.

Baca Juga: Menyaring Saham Lapis Kedua & Lapis Ketiga Saat IHSG Melandai di Level 6.800-an

UBS Global Research kini memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga pada bulan Desember, bukan September. Sementara Goldman Sachs dan Morgan Stanley terus memperkirakan pemotongan pertama pada bulan September.

Imbal hasil Treasury acuan memperpanjang penurunan dari sesi sebelumnya, membantu mengangkat saham lebih lanjut.

Harga saham Apple turun tipis 0,2%, setelah melonjak ke level tertinggi sepanjang masa di sesi sebelumnya. Apple sempat menyalip Microsoft sebagai perusahaan paling berharga di dunia.

Tesla melonjak 7% setelah Elon Musk mengatakan pemegang saham perusahaan memberikan suara untuk menyetujui paket gajinya sebesar US$ 56 miliar dan memindahkan rumah resmi pembuat kendaraan listrik itu ke Texas.

Harga saham Virgin Galactic anjlok 10,1%, sehari setelah mengumumkan reverse stock split 20:1.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×