CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.695   73,00   0,46%
  • IDX 7.312   67,81   0,94%
  • KOMPAS100 1.125   7,85   0,70%
  • LQ45 889   1,80   0,20%
  • ISSI 222   2,47   1,12%
  • IDX30 457   0,46   0,10%
  • IDXHIDIV20 553   -0,94   -0,17%
  • IDX80 129   0,53   0,41%
  • IDXV30 138   -0,62   -0,45%
  • IDXQ30 153   -0,01   -0,01%

Wall Street menguat, Nasdaq terbang di tengah koreksi yield US Treasury


Selasa, 09 Maret 2021 / 22:32 WIB
Wall Street menguat, Nasdaq terbang di tengah koreksi yield US Treasury
ILUSTRASI. Tiga indeks utama Wall Street menguat di awal perdagangan Selasa (9/3).


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat di awal perdagangan hari ini. Selasa (9/3) pukul 22.25 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,59%. 

Indeks S&P 500 menguat 1,66%. Sedangkan Nasdaq Composite melesat 3,38%.

Nasdaq rebound setelah aksi jual tajam di sesi sebelumnya. Rebound sektor teknologi terjadi setelah imbal hasil atau yield obligasi AS turun dan investor memburu saham-saham teknologi yang terpukul.

Hsrga saham Tesla Inc naik sekitar 6%, sementara Apple Inc, Amazon.com Inc, Facebook Inc dan Microsoft Corp masing-masing melonjak sekitar 2% pada awal perdagangan.

Baca Juga: Kondisi ekonomi membaik, unitlink saham dinilai bisa jadi pilihan nasabah

Tanda-tanda bahwa paket bantuan virus corona senilai US$ 1,9 triliun mendekati persetujuan akhir memicu lonjakan imbal hasil pada hari Senin lalu dan mendorong Nasdaq yang padat teknologi turun lebih dari 10% di bawah level tertinggi 12 Februari lalu.

Imbal hasil obligasi Treasury AS 10-tahun turun menjadi 1,54% setelah melayang di dekat tertinggi 13-bulan di 1,613% di sesi sebelumnya. Imbal hasil jangka panjang telah melonjak selama sebulan terakhir.

Yield yang lebih tinggi dapat lebih membebani saham teknologi dan pertumbuhan dengan penilaian yang tinggi. Kenaikan yield ini menjadi ancaman penurunan arus kas jangka panjang mereka.

Baca Juga: Yield US Treasury turun, rupiah berpotensi berbalik menguat pada Rabu (10/3)

"Sebagian besar investor mempertahankan pandangan positif pada saham teknologi dalam jangka menengah hingga panjang," kata Michael Sheldon, kepala investasi di RDM Financial di Westport, Connecticut kepada Reuters.

"Potensi hambatan bagi pasar adalah jika suku bunga naik lebih jauh dari titik ini selama periode singkat ... karena mereka naik terlalu cepat dalam waktu yang terlalu singkat."

OECD mengungkapkan bahwa prospek ekonomi global makin cerah karena peluncuran vaksin semakin cepat dan Amerika Serikat meluncurkan paket stimulus baru yang sangat besar.

Baca Juga: IHSG turun ke 6.199 pada Selasa (9/3), net sell asing capai Rp 783 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×