kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Wall Street Naik, Dow Jones dan S&P 500 Cetak Rekor Jelang Keputusan Bunga The Fed


Kamis, 07 November 2024 / 21:54 WIB
Wall Street Naik, Dow Jones dan S&P 500 Cetak Rekor Jelang Keputusan Bunga The Fed
ILUSTRASI. Mayoritas indeks utama Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Kamis (7/11), menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve. REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Mayoritas indeks utama Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Kamis (7/11), menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve. Kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat memperpanjang reli saham di Wall Street.

Mengutip Reuters, Kamis (7/11), pada bel pembukaan perdagangan indeks S&P 500 naik 18,2 poin, atau 0,31% ke level 5.947,21,  Nasdaq Composite naik 101,0 poin, atau 0,53% ke level 19.084,428, sementara indeks Dow Jones Industrial Average terkoreksi 11,0 poin, atau 0,03% ke level 43.718,92.

Indeks Dow Jones dan S&P 500 mencatat kenaikan harian terbesar sejak November 2022, sementara Nasdaq mencatat hari terbaiknya sejak Februari. 

Baca Juga: Wall Street Mencetak Rekor Tertinggi Pasca Trump Kembali Menjadi Presiden

Para pedagang telah memperkirakan penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin, tetapi akan terus mencermati komentar bank sentral untuk mendapatkan petunjuk tentang jalur pelonggaran moneter di masa mendatang.

Ekspektasi investor bahwa Trump akan menurunkan pajak perusahaan dan melonggarkan peraturan pada sesi sebelumnya telah mengangkat ketiga indeks utama ke rekor tertinggi.

Para pedagang telah memangkas taruhan mereka menjadi hanya dua kali pemotongan suku bunga pada tahun 2025 berdasarkan data ekonomi yang secara konsisten kuat, sementara juga memperhitungkan kemungkinan inflasi yang lebih tinggi yang berasal dari tarif yang diusulkan Trump dan pengeluaran pemerintah.

"Komentar The Fed tentang prospek pemotongan suku bunga akan sangat penting bagi pasar, mengingat lonjakan imbal hasil obligasi pasca-pemilu baru-baru ini, yang tidak diragukan lagi mempersulit upaya The Fed untuk beralih ke sikap kebijakan yang kurang ketat," kata Glen Smith, kepala investasi, GDS Wealth Management.

Baca Juga: Wall Street Melonjak, S&P 500 dan Dow Jones Catat Rekor Baru Usai Kemenangan Trump

"The Fed mungkin akan menghentikan laju pemangkasan suku bunga pada bulan Desember dan sepanjang tahun 2025 karena inflasi melambat dan ekonomi tetap kuat."

Fokus juga tertuju pada apakah Partai Republik dapat memenangkan kendali di kedua majelis Kongres, sehingga memudahkan kebijakan Trump untuk diberlakukan.

Sementara itu, ekuitas yang sensitif terhadap suku bunga menghadapi tekanan karena imbal hasil Treasury bergerak di sekitar level tertinggi beberapa bulan setelah kemenangan Trump.

Saham yang melonjak setelah kemenangannya yang gemilang mengembalikan keuntungan dalam perdagangan prapasar, dengan Trump Media & Technology turun 14%.

Saham Qualcomm melonjak 5,6% setelah pembuat chip tersebut memperkirakan hasil kuartal saat ini di atas perkiraan, sementara saham perancang chip Arm Holdings yang terdaftar di AS turun 3% karena perkiraan kuartalannya mengecewakan investor.

Selanjutnya: Hankook Tire Umumkan Hasil Keuangan Q3 2024, Catatkan Kenaikan Laba 18,6%

Menarik Dibaca: Hujan Turun Merata, Ini Ramalan Cuaca Besok (8/11) di Banten

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×