kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Wall Street Menguat, di Tengah Harapan Soft Landing Ekonomi AS


Sabtu, 29 Juli 2023 / 05:40 WIB
Wall Street Menguat, di Tengah Harapan Soft Landing Ekonomi AS


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street ditutup menguat pada akhir perdagangan Jumat (28/7) pekan ini, didukung kenaikan saham big tech pasca rilis kinerjanya. Selain itu, pengumuman bank sentral juga mendorong keyakinan investor akan adanya soft landing untuk ekonomi AS.

Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 176,37 poin, atau 0,5% ke level 35.459,09, S&P 500 naik 44,76 poin, atau 0,99%, ke level 4.582,17 dan Nasdaq Composite naik 266,55 poin, atau 1,9% ke level 14.316,66. 

Dalam sepekan, Nasdaq naik 2,02%, S&P naik 1,01%, dan Dow naik 0,66%.

Baca Juga: Wall Street Berseri: Dow Naik Lebih dari 100 Poin dan Menuju Kemenangan Minggu ke-3

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 10,10 miliar saham dengan rata-rata 10,45 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Inflasi AS melambat secara signifikan pada Juni. Ini berpeluang mendorong Federal Reserve utuk segera mengakhiri siklus kenaikan suku bunganya.

Data menunjukkan, inflasi PCE naik 3% secara tahunan. Ini adalah kenaikan tahunan terkecil sejak Maret 2021, bahkan lebih rendah dari inflasi Mei yang sebesar 3,8%.

"Anda menggabungkan semua itu dan Anda berakhir dengan gagasan bahwa ekonomi Goldilocks ini mungkin berlanjut untuk sementara waktu, dengan inflasi yang jelas turun," kata Scott Ladner, Chief Investment Officer di Horizon Investments.

"Orang-orang lebih optimistis tentang kemungkinan inflasi terkendali dan ekonomi menghindari resesi," kata Win Murray, direktur penelitian di manajer aset Diamond Hill.

Pada hari Rabu, Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengatakan The Fed tidak memperkirakan resesi, namun tidak mengesampingkan kenaikan suku bunga lainnya. The Fed, kata dia akan mencermati data ekonomi di masa depan untuk menentukan kebijakan moneter ke depan.

Menambah tanda-tanda menggembirakan selama seminggu, lebih dari separuh perusahaan yang terdaftar di S&P 500 telah melaporkan pendapatan kuartal kedua pada hari Jumat, di mana 78,7% di antaranya telah melampaui ekspektasi analis, menurut data Refinitiv.

Barclays mengatakan investor berbondong-bondong ke ekuitas minggu ini, dengan arus masuk US$ 10 miliar ke saham yang terdaftar di AS, menurut catatan kepada klien.

Sebagian besar dari 11 sektor utama S&P 500 membukukan keuntungan, dipimpin oleh layanan komunikasi, yang naik 2,3% karena perusahaan teknologi besar mempertahankan tren kenaikan setelah mengumumkan laba awal pekan ini.

Pada hari Kamis, saham blue-chip Dow menghentikan kenaikan beruntun terpanjangnya sejak 1987 karena imbal hasil Treasury AS menekan saham setelah berita bahwa Bank of Japan akan mengizinkan kenaikan suku bunga jangka panjang.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Naik Setelah Rilis Data Inflasi, Jumat (28/7)

Bank of Japan membuat kebijakan kontrol kurva imbal hasil lebih fleksibel dan melonggarkan pembelaannya terhadap batas suku bunga jangka panjang. Langkah ini dilihat oleh investor sebagai awal dari pergeseran dari stimulus moneter besar-besaran.

Imbal hasil US treasury bertenor 10 tahun turun dari 4% yang dicapai di sesi sebelumnya, mengangkat pertumbuhan megacap dan saham teknologi naik tajam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×