kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street menghijau, pelonggaran lockdown beri sentimen positif


Rabu, 06 Mei 2020 / 22:25 WIB
Wall Street menghijau, pelonggaran lockdown beri sentimen positif
ILUSTRASI. The New York Stock Exchange (NYSE) is seen in the financial district of lower Manhattan during the outbreak of the coronavirus disease (COVID-19) in New York City, U.S., April 26, 2020. REUTERS/Jeenah Moon


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street bergerak naik pada perdagangan Rabu (6/5), di tengah harapan peningkatan aktivitas bisnis. Menyusul sejumlah negara bagian melonggarkan penguncian (lockdown) akibat wabah virus corona.

Melansir Reuters, pukul 10:45 pagi waktu setempat, Dow Jones Industrial Average naik 60,78 poin, atau 0,25% pada level 23.943,87, S&P 500 naik 10,94 poin atau 0,38% pada level 2.879,38. Sementara, indeks Nasdaq Composite naik 97,84 poin atau 1,11% pada level 8.906.,96.

Lima dari 11 indeks sektoral S&P diperdagangkan lebih tinggi, dengan indeks teknologi memimpin kenaikan karena para pedagang membeli saham yang dianggap tangguh.

Baca Juga: Wall Street berseri, ditopang pelonggaran lockdown dan naiknya saham sektor kesehatan

Indeks saham acuan Amerika Serikat sekarang berada di jalur reli tiga hari beruntun. Namun, dengan data ekonomi makro masih menunjukkan resesi global yang parah, analis telah memperingatkan akan aksi jual lainnya.Terutama jika pembukaan kembali ekonomi memicu gelombang infeksi wabah virus coron.

Hari ini, pengusaha swasta AS mencatatkan rekor memberhentikan 20.236.000 pekerja pada bulan April.

Laporan yang lebih komprehensif dari Departemen Tenaga Kerja akan dirilis hari Jumat, sementara pembacaan klaim pengangguran awal akan dirilis pada hari Kamis.

“Kami tahu ini akan menjadi buruk sehingga cocok dengan klaim pengangguran. Banyak berita buruk untuk bulan April yang cukup diperhitungkan, ”kata Scott Brown, kepala ekonom di Raymond James di St. Petersburg, Florida.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×