Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks acuan S&P 500 dan Nasdaq ditutup terkoreksi pada perdagangan Selasa (13/7), setelah mencapai rekor tertinggi pada awal sesi. Investor mencerna lonjakan harga konsumen pada bulan Juni dan laporan pendapatan dari JPMorgan dan Goldman Sachs.
Melansir Reuters, indeks acuan Dow Jones Industrial Average turun 0,31% menjadi berakhir pada 34.888,79 poin, S&P 500 kehilangan 0,35% menjadi 4.369,21, dan Nasdaq Composite turun 0,38% menjadi 14.677,65.
Sebelumnya, S&P 500 dan Nasdaq menembus rekor tertinggi baru tetapi dengan cepat jatuh ke wilayah negatif. Setelah lelang Treasuries tenor 30-tahun yang menunjukkan permintaan yang lebih sedikit daripada yang diperkirakan beberapa investor dan mendorong imbal hasil lebih tinggi.
Baca Juga: Wall Street tertekan angka inflasi tinggi pada Selasa (13/7)
Sementara itu, data ekonomi baru menunjukkan harga konsumen AS naik paling tinggi dalam 13 tahun pada bulan lalu. Harga konsumen inti melonjak 4,5% dari tahun ke tahun, kenaikan terbesar sejak November 1991.
Ekonom melihat lonjakan harga, didorong oleh layanan perjalanan dan mobil bekas, sebagian besar bersifat sementara, sejalan dengan pandangan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell.
"Setiap kali Anda mendapatkan kenaikan suku bunga, pasar saham akan gelisah, terutama pada hari seperti hari ini," kata Joe Saluzzi, co-manager perdagangan di Themis Trading di Chatham, New Jersey.
Baca Juga: Kinerja apik, manajer investasi mengoleksi saham-saham sektor teknologi
Indeks pertumbuhan S&P 500 turun 0,05%, sedangkan indeks nilai turun 0,70%.
"Dengan pertumbuhan melebihi nilai, kesimpulannya jelas bahwa inflasi dari perspektif pasar bukanlah ancaman nyata dalam jangka panjang," kata Keith Buchanan, manajer portofolio di GLOBALT Investments di Atlanta, Georgia.
Sepuluh dari 11 indeks sektor acuan S&P 500 berakhir lebih rendah, dengan real estat, konsumen, dan keuangan masing-masing turun lebih dari 1%.
Saham JPMorgan Chase & Co turun 1,5% setelah perusahaan melaporkan pertumbuhan laba kuartalan yang blockbuster tetapi memperingatkan bahwa prospek cerah tidak akan menghasilkan pendapatan blockbuster dalam jangka pendek karena suku bunga rendah.
Baca Juga: Walt Disney naikkan biaya langganan platform streaming olahraga ESPN+ di AS
Saham Goldman Sachs Group Inc merosot 1,2% setelah pendapatan kuartalannya melebihi perkiraan.
Sedangkan, Citigroup, Wells Fargo & Co dan Bank of America akan melaporkan hasil kuartalan mereka pada Rabu pagi.
Saham PepsiCo Inc naik 2,3% setelah menaikkan perkiraan pendapatan setahun penuh, bertaruh pada percepatan permintaan karena pelonggaran pembatasan Covid-19.
Laba per saham kuartal Juni untuk perusahaan S&P 500 diperkirakan akan naik 66%, menurut data Refinitiv. Investor akan mempertanyakan berapa lama reli Wall Street akan bertahan setelah kenaikan 16% dalam indeks benchmark sepanjang tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News